KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah kembali membuka penawaran surat berharga negara (SBN) ritel yaitu Obligasi Ritel Indonesia (ORI) seri ORI015, mulai Kamis (4/10). Kali ini, pemerintah mematok tingkat bunga tetap 8,25% per tahun, jauh lebih tinggi dari penerbitan ORI014 yang hanya 5,85%. Tren suku bunga acuan yang meningkat membuat pemerintah harus menyesuaikan tawaran kupon SBN demi mempertahankan minat investor, terutama investor domestik. Direktur Surat Utang Negara Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Loto Srinaita Ginting mengakui, tingkat kupon yang ditawarkan ORI015 ini tergolong tinggi. Namun, ini dianggap wajar di tengah kondisi pasar global maupun domestik saat ini. "Ini kan kupon tetap, sedangkan outlook suku bunga masih akan naik di tingkat global. Jadi, ini kami perhitungkan dengan harapan bisa cukup menarik," ujar Loto, Kamis (4/10).
Kupon ORI015 tinggi, biaya penerbitan SBN ke depan kian berat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah kembali membuka penawaran surat berharga negara (SBN) ritel yaitu Obligasi Ritel Indonesia (ORI) seri ORI015, mulai Kamis (4/10). Kali ini, pemerintah mematok tingkat bunga tetap 8,25% per tahun, jauh lebih tinggi dari penerbitan ORI014 yang hanya 5,85%. Tren suku bunga acuan yang meningkat membuat pemerintah harus menyesuaikan tawaran kupon SBN demi mempertahankan minat investor, terutama investor domestik. Direktur Surat Utang Negara Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Loto Srinaita Ginting mengakui, tingkat kupon yang ditawarkan ORI015 ini tergolong tinggi. Namun, ini dianggap wajar di tengah kondisi pasar global maupun domestik saat ini. "Ini kan kupon tetap, sedangkan outlook suku bunga masih akan naik di tingkat global. Jadi, ini kami perhitungkan dengan harapan bisa cukup menarik," ujar Loto, Kamis (4/10).