Kupon rendah, emiten pilih obligasi



JAKARTA. Tahun depan, banyak perusahaan yang lebih memilih menerbitkan obligasi untuk memenuhi kebutuhan pendanaan mereka. Suku bunga kredit perbankan yang diprediksi lebih tinggi dibanding bunga obligasi menjadi penyebabnya.  

Beberapa perusahaan yang sudah berancang-ancang menerbitkan obligasi pada kuartal I  tahun 2013 nanti, antara lain PT Adira Dinamika Multifinance Tbk, PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk, PT PP Tbk, dan PT Berau Coal Enerby Tbk (lihat tabel).

Menurut hitungan Dewa Made Susila, Direktur Keuangan Adira Multifinance,  cost of fund obligasi lebih rendah dari kredit perbankan. Karena itu, pilihan mengambil pendanaan dari pasar modal, menurut dia, adalah langkah yang cukup tepat.


Analis Obligasi Sucorinvest Central Gani, Ariawan memperkirakan, tekanan inflasi di tahun depan akan jauh lebih tinggi. Banyak faktor yang menyebabkannya, seperti kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi, tarif dasar listrik dan upah minimum provinsi.

Maka itu, Ariawan, memproyeksi, Bank Indonesia juga akan menaikkan suku bunga acuan alias BI rate. Bank pun akan menyesuaikan kenaikan BI rate. "Cost of fund pinjaman perbankan akan lebih tinggi dibanding obligasi korporasi," ujar dia, kemarin.

Makin marak

Ariawan pun yakin, penerbitan obligasi di tahun depan lebih ramai ketimbang tahun ini. Di tahun ini, nilai obligasi korporasi baru mencapai Rp 58,78 triliun dan US$ 20 juta, berasal dari 55 penerbitan dan 44 perusahaan.

Penerbitan obligasi korporasi tersebut akan lebih ramai di semester I. Sebab, yield obligasi korporasi masih akan lebih rendah, sehingga perusahaan bisa menekan biaya bunga.

Selain itu, kata Ariawan, inflasi di semester I kemungkinan lebih rendah dibandingkan pada semester II. Día memprediksi, bunga obligasi di tahun depan bisa mencapai 7% - 11% tergantung dari peringkat perusahaan. Sedangkan, suku bunga kredit bank dengan tenor yang sama bisa sekitar 10% - 11%. "Seharusnya emiten masih tertarik menerbirkan obligasi," ujar dia.

Ariawan memperkirakan, total penerbitan obligasi korporasi bakal mencapai Rp 20 triliun-Rp 30 triliun di semester I. "Penerbitan obligasi masih akan didominasi oleh sektor keuangan. Namun, sektor di luar keuangan itu juga akan semakin banyak," imbuh dia.

Adira Finance, sebagai contoh, berencana menerbitkan obligasi konvensional senilai Rp 8 triliun dan obligasi syariah (sukuk) senilai Rp 1 triliun. Dewa bilang, obligasi ini akan menggunakan mekanisme penawaran umum berkelanjutan (PUB).

Pada tahap pertama, Adira menerbitkan obligasi konvensional Rp 2 triliun dan sukuk Rp 500 miliar. "Kami akan menerbitkan di kuartal I 2013," ujar Dewa.

Adira telah menunjuk empat perusahaan penjamin emisi. Yakni, PT Danareksa Sekuritas, Standard Chartered Securities, Indo Premier Securities, dan HSBC Securities. Namun, Dewa bilang, belum menentukan tenor obligasi tersebut.

"Soal tenor, masih dalam tahap diskusi dengan penjamin emisi," kata Dewa. Dia bilang, pihaknya memperhatikan keinginan investor agar obligasinya laris manis.       

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana