JAKARTA. Situasi ekonomi domestik yang belum kondusif mengharuskan pemerintah menunggu waktu yang tepat untuk menerbitkan surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk global. Meski pemerintah mengklaim: sambutan investor cukup positif selama roadshow ke London dan Timur Tengah pada pertengahan Agustus 2013. Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Dahlan Siamat mengungkapkan, setelah roadshow berakhir, pemerintah akan segera melakukan penawaran umum (book building) dan menetapkan kupon saat kondisi pasar dinilai cukup kondusif. “Saat ini, kami memperhatikan perkembangan pasar dengan memperhitungkan kebijakan stimulus moneter dari The Fed,” ujar Dahlan, Senin (9/9). Di luar ketidakpastian waktu penerbitan, I Made Adi Saputra, analis obligasi NC Securities mengatakan, instrumen surat utang ini cukup menarik. Pemerintah bakal menetapkan kupon sekitar 5,45% dengan yield yang ditawarkan di 5,60% dengan tenor 10 tahun.
Kupon sukuk global bakal tinggi
JAKARTA. Situasi ekonomi domestik yang belum kondusif mengharuskan pemerintah menunggu waktu yang tepat untuk menerbitkan surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk global. Meski pemerintah mengklaim: sambutan investor cukup positif selama roadshow ke London dan Timur Tengah pada pertengahan Agustus 2013. Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Dahlan Siamat mengungkapkan, setelah roadshow berakhir, pemerintah akan segera melakukan penawaran umum (book building) dan menetapkan kupon saat kondisi pasar dinilai cukup kondusif. “Saat ini, kami memperhatikan perkembangan pasar dengan memperhitungkan kebijakan stimulus moneter dari The Fed,” ujar Dahlan, Senin (9/9). Di luar ketidakpastian waktu penerbitan, I Made Adi Saputra, analis obligasi NC Securities mengatakan, instrumen surat utang ini cukup menarik. Pemerintah bakal menetapkan kupon sekitar 5,45% dengan yield yang ditawarkan di 5,60% dengan tenor 10 tahun.