JAKARTA. Pemerintah berani memberi imbal hasil yang gede untuk sukuk ritel. Kemarin (28/1), pemerintah menetapkan kupon sukuk ritel seri SR001 sebesar 12% setahun. Pemerintah menawarkan surat utang negara berbasis syariah ini mulai besok (30/1). "Penentuan kupon ini sudah memperhitungkan kondisi pasar keuangan dalam negeri dan beban pemerintah," ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Rahmat Waluyanto, kemarin. Para agen penjual dan analis pun menyambut gembira. Head of Debt Capital Market BNI Securities Sukartono menyatakan, tawaran kupon 12% ini mestinya akan memikat investor. Kupon sukuk ritel perdana itu jauh lebih tinggi daripada bunga deposito.
Bahkan, kupon sukuk ritel sedikit lebih tinggi ketimbang imbal hasil (yield) Surat Utang Negara (SUN) bertenor sama. "Investor yang berinvestasi di deposito pasti lebih memilih sukuk," ujarnya. Roy Sembel, Chief Research Officer Capital Price juga menilai kupon sukuk ritel menarik. Jika kita asumsikan inflasi 5%-7%, di luar pajak, hasil (return) riil sukuk ritel sekitar 5%. "Ini lebih baik daripada return riil obligasi Amerika Serikat yang cenderung negatif," jelasnya.