JAKARTA. Produk sukuk tabungan bakal mulai dijajakan pada pekan ketiga Agustus 2016. Instrumen pemerintah ini disinyalir berpotensi menawarkan kupon 6,5% - 7%. Desmon Silitonga, Analis PT Capital Asset Management menyebutkan mengikuti tren suku bunga domestik yang tengah mengecil. Hal ini dipicu oleh penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sebanyak empat kali dengan total nilai 100 bps ke level 6,5%. Prediksi kupon tersebut juga serupa dengan besaran yield Surat Utang Negara (SUN) bertenor sama yang berkisar 6,66% akhir pekan lalu.
"Tapi karena sukuk tabungan itu produk syariah, biasanya kupon instrumen syariah lebih tinggi dibandingkan yang konvensional," jelasnya. Hal ini sebagai kompensasi akibat likuiditas sukuk yang jauh lebih mini ketimbang surat utang biasa. Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Suminto memaparkan, rencananya sukuk tabungan akan diterbitkan pada awal September 2016.