JAKARTA. Associate Director Standard Chartered Securities Yuniar Restanto, salah satu penjamin pelaksana emisi obligasi berkelanjutan I PT Astra Sedaya Finance (ASF) optimistis, obligasi yang segera diterbitkan akan terserap investor. Pasalnya, kupon yang ditawarkan dalam obligasi ini terbilang tinggi sehingga akan menarik investor. Tingginya kupon lantaran belum memperhitungkan kenaikan peringkat utang Indonesia menjadi investment grade oleh Moodys."Waktu pricing, Moodys belum upgrade sehingga kuponnya terbilang tinggi, dan akan menarik bagi investor," ujar Yuniar, di Jakarta, Kamis (19/1).Obligasi ASF ditawarkan dalam tiga seri dengan indikasi kupon mulai 6,6% hingga 9,25%. Perusahaan menargetkan bisa menyerap dana Rp 2 triliun dari penerbitan surat utang tersebut. Yuniar memperkirakan, ke depan, kupon penerbitan obligasi korporasi akan lebih rendah seiring dengan kenaikan peringkat utang Indonesia menjadi investment grade oleh Moody's.Analis obligasi PT Mega Capital Indonesia Ariawan memprediksi, obligasi tersebut akan diserbu investor yang mencari keuntungan besar. Sebab, yield surat utang pemerintah terus turun sehingga kurang menarik bagi investor. "Dana investor membutuhkan penempatan, sehingga mereka akan mencari instrumen yang bisa memberikan keuntungan," sebutnya.Dia memprediksi, kupon penerbitan obligasi korporasi kedepan bisa turun sekitar 20 basis poin - 40 basis poin seiring dengan kenaikan peringkat Indonesia menjadi investment grade. Penurunan kupon tersebut dipicu oleh penurunan yield surat utang negara (SUN) yang menjadi benchmark penerbitan obligasi korporasi. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kupon tinggi, obligasi ASF bakal diburu investor
JAKARTA. Associate Director Standard Chartered Securities Yuniar Restanto, salah satu penjamin pelaksana emisi obligasi berkelanjutan I PT Astra Sedaya Finance (ASF) optimistis, obligasi yang segera diterbitkan akan terserap investor. Pasalnya, kupon yang ditawarkan dalam obligasi ini terbilang tinggi sehingga akan menarik investor. Tingginya kupon lantaran belum memperhitungkan kenaikan peringkat utang Indonesia menjadi investment grade oleh Moodys."Waktu pricing, Moodys belum upgrade sehingga kuponnya terbilang tinggi, dan akan menarik bagi investor," ujar Yuniar, di Jakarta, Kamis (19/1).Obligasi ASF ditawarkan dalam tiga seri dengan indikasi kupon mulai 6,6% hingga 9,25%. Perusahaan menargetkan bisa menyerap dana Rp 2 triliun dari penerbitan surat utang tersebut. Yuniar memperkirakan, ke depan, kupon penerbitan obligasi korporasi akan lebih rendah seiring dengan kenaikan peringkat utang Indonesia menjadi investment grade oleh Moody's.Analis obligasi PT Mega Capital Indonesia Ariawan memprediksi, obligasi tersebut akan diserbu investor yang mencari keuntungan besar. Sebab, yield surat utang pemerintah terus turun sehingga kurang menarik bagi investor. "Dana investor membutuhkan penempatan, sehingga mereka akan mencari instrumen yang bisa memberikan keuntungan," sebutnya.Dia memprediksi, kupon penerbitan obligasi korporasi kedepan bisa turun sekitar 20 basis poin - 40 basis poin seiring dengan kenaikan peringkat Indonesia menjadi investment grade. Penurunan kupon tersebut dipicu oleh penurunan yield surat utang negara (SUN) yang menjadi benchmark penerbitan obligasi korporasi. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News