KUR bisa pacu pertumbuhan kredit perbankan



JAKARTA. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah mencatat per 2 Juni 2016, penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) telah mencapai Rp 46,73 triliun. Jumlah tersebut setara 46,7% dari target akhir tahun yang sebesar Rp 100 triliun.

Rinciannya, KUR Mikro sudah mencapai 42,82% atau Rp 30,4 triliun. Lalu, KUR Ritel tercatat sudah mencapai 63,91% atau Rp 16,29 triliun, dan KUR TKI baru mencapai 1% atau Rp 34,9 miliar.

Deputi Bidang Pembiayaan Kementrian Koperasi dan UKM Braman Setyo mengatakan, dengan adanya kredit KUR diharapkan bisa membantu target pertumbuhan kredit perbankan sampai akhir tahun ini.


Seperti diketahui, sampai April 2016, pertumbuhan kredit perbankan baru mencapai 7,7% dari target akhir tahun 2016 sebesar 12%-14%. “Diharapkan KUR bisa membantu meningkatkan pertumbuhan kredit perbankan,” ujar Braman kepada KONTAN, Selasa, (7/6).

Sebagai informasi, total penyaluran KUR sampai akhir tahun sebesar Rp 100 triliun setara dengan 13,5% dari total kredit UMKM industri perbankan pada tahun 2016.

Dari tujuh bank yang saat ini sudah menyalurkan KUR, tercatat BPD NTT sudah melampaui target yaitu Rp 9 miliar. Lalu, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk tercatat merupakan bank penyalur KUR cukup agresif dengan realisasi sampai 3 Juni 2016 sebesar 51,95% atau Rp 35,06 triliun.

Menurut Muhammad Irfan, Direktur UMKM BRI, meskipun kontribusi KUR belum sampai 10% dari target, namun diharapkan KUR bisa membantu kenaikan kredit UMKM industri. “Memang jika dibandingkan dengan total kredit perbankan memang kontrbusinya belum nendang,” ujar Irfan kepada KONTAN, Selasa, (7/6).

Sebagai informasi, BRI mendapatkan jatah dari pemerintah untuk menyalurkan KUR sebesar Rp 67,5 triliun atau sebesar 12,02% dari total kredit BRI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini