KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingginya volatilitas di pasar keuangan Indonesia dalam beberapa bulan terakhir dinilai bakal membuat produk exchange-traded fund (ETF) di pasar sekunder relatif sepi. Investor dianjurkan untuk melirik ETF di pasar primer atau reksadana indeks. Direktur Panin Asset Management (PAM) Rudiyanto menjelaskan, aktivitas ETF di pasar sekunder tidak akan begitu aktif karena dari sisi pricing atau harga belum cukup efisien seperti di pasar primer. Dia menambahkan, harga ETF di pasar primer menunjukkan empat angka di belakang koma dan selisih antara beli dan jual tipis, sementara harga di pasar sekunder menggunakan pembulatan dan selisih layaknya fraksi harga saham. "Menurut kami lebih efisien di pasar primer, kalau investor ritel lebih baik beli reksadana indeks saja," kata Rudiyanto kepada Kontan.co.id, Kamis (23/4).
Kurang efisien, transaksi ETF di pasar sekunder tak begitu aktif
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingginya volatilitas di pasar keuangan Indonesia dalam beberapa bulan terakhir dinilai bakal membuat produk exchange-traded fund (ETF) di pasar sekunder relatif sepi. Investor dianjurkan untuk melirik ETF di pasar primer atau reksadana indeks. Direktur Panin Asset Management (PAM) Rudiyanto menjelaskan, aktivitas ETF di pasar sekunder tidak akan begitu aktif karena dari sisi pricing atau harga belum cukup efisien seperti di pasar primer. Dia menambahkan, harga ETF di pasar primer menunjukkan empat angka di belakang koma dan selisih antara beli dan jual tipis, sementara harga di pasar sekunder menggunakan pembulatan dan selisih layaknya fraksi harga saham. "Menurut kami lebih efisien di pasar primer, kalau investor ritel lebih baik beli reksadana indeks saja," kata Rudiyanto kepada Kontan.co.id, Kamis (23/4).