Kurang likuid, saham Fast Food (FAST) cocok untuk investasi jangka panjang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pengelola gerai franchise KFC, PT Fastfood Indonesia Tbk (FAST) akan menerbitkan saham dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. FAST bakal menerbitkan maksimum 350 juta saham.

Namun, Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama menilai skema rights issue tersebut tidak membuat saham FAST menjadi likuid. Dus, dia menilai saham FAST hanya cocok untuk investasi jangka panjang. "Saya melihat FAST memiliki pergerakan harga saham yang kurang likuid. FAST hanya bagus untuk investasi jangka panjang," ujar Nafan kepada Kontan.co.id, Senin (17/2).

Baca Juga: Menilik ekspansi Fast Food (FAST), pemilik KFC yang akan membuka Taco Bell


Saat ini, saham FAST diperdagangkan dengan price to earning ratio (PER) sebesar 19,92 kali. Nafan menilai, valuasi FAST saat ini cukup mahal.

Meski kurang likuid dan memiliki PER yang cukup tinggi, Nafan melihat FAST memiliki faktor fundamental yang cukup solid. Melansir laporan keuangan FAST per kuartal III-2019, emiten ini membukukan pendapatan hingga Rp 5,01 triliun atau naik 12,8% dari periode yang sama 2018 yakni Rp 4,44 triliun. Laba bersih yang dicatatkan juga naik 81% menjadi Rp 175,69 miliar dari sebelumnya Rp 96,77 miliar.

Tahun ini, FAST memproyeksikan penjualan tahun depan sebesar Rp 8 triliun dengan pertumbuhan sebesar 14,1% dibandingkan estimasi penjalan tahun 2019.

Baca Juga: Simak jadwal stock split Fast Food Indonesia (FAST)

Senada Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menilai, bagi investor yang ingin berinvestasi saat ini bisnis yang digeluti FAST masih cukup baik. Sebab, ia menilai produk dan harga yang ditawarkan FAST dapat diterima oleh semua kalangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati