JAKARTA. Kebutuhan permodalan yang terus naik mendorong 27 bank perkreditan rakyat (BPR) milik Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, memilih jalan konsolidasi agar tetap bertahan. Pemkab Tasikmalaya sudah melayangkan surat permohonan konsolidasi tersebut ke Bank Indonesia (BI). "Rencananya, 27 BPR tersebut akan dikonsolidasikan menjadi dua BPR saja," kata Direktur Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan BPR BI Edy Setiadi kepada KONTAN, akhir pekan lalu. Dua BPR akan menjadi induk, sedangkan selebihnya akan menjadi bagian atau unit. Langkah konsolidasi ini diharapkan bisa memperkuat aset dan permodalan BPR. Maklum, BI terus mendendangkan tuntutan penguatan modal BPR.
Kurang modal, 27 BPR di Tasikmalaya bergabung menjadi dua BPR
JAKARTA. Kebutuhan permodalan yang terus naik mendorong 27 bank perkreditan rakyat (BPR) milik Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, memilih jalan konsolidasi agar tetap bertahan. Pemkab Tasikmalaya sudah melayangkan surat permohonan konsolidasi tersebut ke Bank Indonesia (BI). "Rencananya, 27 BPR tersebut akan dikonsolidasikan menjadi dua BPR saja," kata Direktur Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan BPR BI Edy Setiadi kepada KONTAN, akhir pekan lalu. Dua BPR akan menjadi induk, sedangkan selebihnya akan menjadi bagian atau unit. Langkah konsolidasi ini diharapkan bisa memperkuat aset dan permodalan BPR. Maklum, BI terus mendendangkan tuntutan penguatan modal BPR.