JAKARTA. Ketidakpastian pasokan gas menyebabkan industri pupuk lokal tak maksimal berproduksi. Hal ini pula yang mendorong pemerintah memutuskan untuk impor pupuk sebanyak 500.000 ton. Menteri Perindustrian Fahmi Idris menilai, kontrak gas antara produsen gas dengan industri manufaktur selama ini memiliki mekanisme yang tidak fleksibel. Akibatnya, industri pupuk merugi karena mereka terus mengalami defisit gas. Sebab, pasokan yang ada lebih untuk memenuhi kontrak pesanan dari negara lain. "Gas kita memang berlebih. Tapi, kita harus memenuhi kontrak bagaimana pun kondisinya. Ketika terjadi kekurangan gas di dalam negeri, kita tetap ekspor liquid natural gas ke Korea dan kita impor gas dari Qatar," ujar Fahmi, Minggu (15/2).
Kurang Pasokan Gas, Produksi Industri Pupuk Terhambat
JAKARTA. Ketidakpastian pasokan gas menyebabkan industri pupuk lokal tak maksimal berproduksi. Hal ini pula yang mendorong pemerintah memutuskan untuk impor pupuk sebanyak 500.000 ton. Menteri Perindustrian Fahmi Idris menilai, kontrak gas antara produsen gas dengan industri manufaktur selama ini memiliki mekanisme yang tidak fleksibel. Akibatnya, industri pupuk merugi karena mereka terus mengalami defisit gas. Sebab, pasokan yang ada lebih untuk memenuhi kontrak pesanan dari negara lain. "Gas kita memang berlebih. Tapi, kita harus memenuhi kontrak bagaimana pun kondisinya. Ketika terjadi kekurangan gas di dalam negeri, kita tetap ekspor liquid natural gas ke Korea dan kita impor gas dari Qatar," ujar Fahmi, Minggu (15/2).