KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Koperasi Produsen Tempe dan Tahu Indonesia (Gakoptindo) meminta pemerintah memperbaiki kualitas bibit kedelai lokal agar produktivitas petani dapat meningkat dan ketergantungan terhadap impor bisa dikurangi. Ketua Dewan Penasehat Gakoptindo Aip Syarifuddin mengatakan, saat ini kebutuhan kedelai nasional mencapai sekitar 3,3 juta ton per tahun, dengan 90% di antaranya atau sekitar 2,7 juta ton masih bergantung pada impor. Sementara produksi kedelai lokal baru berkisar 400.000 ton per tahun. “Kalau permintaan meningkat, misalnya karena adanya program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menambah konsumsi tempe dan tahu, kita khawatir justru impor makin naik. Karena itu, yang paling penting adalah perbaikan bibit kedelai lokal,” ujar Aip kepada Kontan, Jumat (24/10/2025).
Kurangi Ketergantungan Impor, Gakoptindo Usul Kualitas Bibit Kedelai Diperbaiki
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Koperasi Produsen Tempe dan Tahu Indonesia (Gakoptindo) meminta pemerintah memperbaiki kualitas bibit kedelai lokal agar produktivitas petani dapat meningkat dan ketergantungan terhadap impor bisa dikurangi. Ketua Dewan Penasehat Gakoptindo Aip Syarifuddin mengatakan, saat ini kebutuhan kedelai nasional mencapai sekitar 3,3 juta ton per tahun, dengan 90% di antaranya atau sekitar 2,7 juta ton masih bergantung pada impor. Sementara produksi kedelai lokal baru berkisar 400.000 ton per tahun. “Kalau permintaan meningkat, misalnya karena adanya program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menambah konsumsi tempe dan tahu, kita khawatir justru impor makin naik. Karena itu, yang paling penting adalah perbaikan bibit kedelai lokal,” ujar Aip kepada Kontan, Jumat (24/10/2025).