Kurangi Ketergantungan pada Batubara dan CPO, Ini Strategi Pemerintah Kerek Ekspor



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) dan batubara menjadi komoditas yang paling banyak diekspor ke India selama ini. Meskipun hilirisasi sumber daya alam diterapkan, pemerintah yakin ekspor ke India tidak akan terganggu.

Plt Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Menko Perekonomian, Ferry Irawan, mengakui bahwa CPO dan batubara merupakan komoditas konvensional yang paling laris untuk meningkatkan ekspor, terutama ke India.

Namun, dengan adanya hilirisasi, pemerintah tidak lagi fokus pada CPO dan batubara, melainkan berencana untuk mendorong komoditas nonkonvensional ke depannya.


Baca Juga: Prospek Cukup Menjanjikan, Pemerintah akan Genjot Ekspor ke India dan China

"Inisial asesmen sudah ada, tetapi kami harus konfirmasi ke kementerian dan lembaga nih, ada atau tidak komoditas tersebut di pipeline mereka? Kalau ada, ya 2023 kami kejar dalam jangka pendek dan panjang," ujar dia kepada KONTAN saat ditemui seusai acara Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Makassar, Minggu (5/3).

Ferry menyebut seiring berjalannya waktu, akan ada perbaikan-perbaikan komoditas nonkonvensional mana saja yang memang punya potensi besar atau tidak untuk diekspor. Pembahasan telah dilakukan dengan Kementerian Perdagangan hingga Kementerian Keuangan.

Ferry menyebut perencanaan itu juga merealisasikan arahan Presiden Jokowi untuk meningkatkan ekspor ke berbagai negara, terutama ke pasar nonkonvensional.

Baca Juga: Soal Neraca Komoditas, Pengusaha Minta Pemerintah Perhatikan Tiga Poin Ini

Namun, hanya Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang berhak mengumumkan komoditas nonkonvensional mana saja yang akan diekspor. 

"Sekarang sudah ada rapat koordinasi. Kami berharap masukan dari kementerian dan lembaga KL menjadi awal perencanaan, kemudian strateginya akan dibuat solid. Ditunggu saja," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli