JAKARTA. Memiliki badan yang ideal adalah dambaan semua insan, laki dan perempuan. Tubuh yang langsing dikabarkan dapat menunjang kecantikan dan kepercayaan diri. Berbagai macam cara dilakukan untuk menurunkan berat badan. Banyak yang sudah keluar keringat bercucuran karena olah raga demi badan langsing. Selain itu, ada pula yang mengurangi porsi makan nasi demi badan tak tambun. Kita tahu, nasi merupakan sumber karbohidrat yang menghasilkan energi untuk beraktifitas sehari-hari. Sebagai orang Indonesia, nasi menjadi makanan penting dan makanan yang wajib dikonsumsi.
Meski demikian, demi alasan kecantikan dan menurunkan berat badan, orang-orang berbondong-bondong mengurangi porsi makan nasinya; apakah fakta atau mitos belaka? Kandungan karbohidat di dalam nasi merupakan zat tenaga, maka nutrisi yang terkandung di dalam nasi berguna untuk tubuh kita untuk melakukan aktifitas fisik. Maka jika kita mengurangi nasi untuk menurunkan berat badan hal ini hanyalah mitos. Karena saat kita mengurangi asupan karbohidrat, kita bisa menjadi lemas dan tak bertenaga sepanjang hari. Maka tak ada keharusan untuk mengurangi asupan nasi jika ingin menurunkan berat badan. Menurut nutrisionis Jansen Ongko, mengurangi nasi untuk menurunkan berat badan sama sekali tidak benar. Menurutnya, penyebab obesitas bukanlah nasi, melainkan karena kelebihan asupan kalori harian baik dari karbohidrat, lemak, protein, atau kombinasi seluruh makanan lain. Saat kita ingin mengurangi nasi, boleh saja asalkan kita telah mengkonsumsi asupan karbohidrat lainnya. Seperti buah-buahan, kentang, ubi, pasta, dan lainnya.