Kurangi penggunaan listrik, Sido Muncul (SIDO) bangun panel surya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sido Muncul Tbk (SIDO) menandatangani kerja sama dengan PT Surya Utama Nuansa (SUN Energy) untuk proyek instalasi panel surya di fasilitas produksi utama SIDO di Klepu, Semarang.

Dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, SIDO mengambil langkah ini untuk mengurangi dampak kerusakan lingkungan dari emisi karbon.

Direktur Keuangan SIDO Leonard mengatakan, salah satu misi dari Sido Muncul adalah mengelola perusahaan yang berorientasi ramah lingkungan. Usaha yang berkelanjutan tidak hanya terkait dengan nilai ekonomi semata saja, tetapi juga harus ada upaya-upaya yang dilakukan untuk memberikan nilai tambah bagi lingkungan dan juga sosial.


"Tanggung jawab terhadap lingkungan ini, kami usahakan melalui pengembangan dan penggunaan energi terbarukan untuk mengurangi penggunaan energi fosil,” ujar Direktur Keuangan SIDO, Leonard, Kamis (8/7).

Baca Juga: Pertumbuhan margin dorong kinerja SIDO, simak rekomendasi sahamnya

Ia melanjutkan, konsumsi energi terbesar SIDO terjadi pada proses produksi dan fasilitas pendukungnya yang menggunakan bahan bakar dan energi listrik.

Sejak beberapa tahun lalu, SIDO telah memulai menggunakan limbah ampas jamu dijadikan sebagai pelet biomassa untuk mengurangi penggunanaan bahan bakar dan listrik. Dan sekarang SIDO bekerja sama dengan SUN Energy untuk menginstalasi panel surya dengan kapasitas sebesar 2.000 kWp di area pabrik.

SIDO memproyeksikan dengan adanya panel surya, akan mengurangi emisi karbon hingga 1.980 ton per tahunnya. Tak hanya itu langkah ini juga dapat memberikan potensi penghematan pada penggunaan biaya listrik bagi perusahaan.

“Kami berusaha secara konsisten untuk membangun peradaban yang ramah lingkungan, mulai dari usaha-usaha kecil yang kami upayakan yang diharapkan dapat menjadi fondasi yang kokoh bagi upaya keberlanjutan kami bagi generasi-generasi selanjutnya," kata Leonard.

Selanjutnya: Rilis produk Jamu Heritage, Sido Muncul (SIDO) bidik kontribusi capai 3% tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat