Kurangi Penggunaan Obat Kimia, Coba 11 Obat Herbal untuk Redakan Hipertensi



KONTAN.CO.ID - Jakarta. Penderita penyakit darah tinggi harus rutin minum obat dari dokter setiap hari. Selain obat dari dokter, cara menurunkan darah tinggi juga bisa dilakukan dengan cara alami menggunakan sejumlah tanaman herbal.

Cara menurunkan darah tinggi menggunakan obat herbal ini adalah alternatif untuk mendukung pengobatan medis. Sebelum Anda konsumsi obat herbal dari tanaman untuk menurunkan darah tinggi, sebaiknya konsultasi dahulu dengan dokter.

Tekanan darah tinggi adalah kondisi yang tak boleh diabaikan. Hal itu dikarenakan, darah tinggi atau hipertensi dapat menimbulkan berbagai komplikasi berbahaya, seperti penyakit jantung dan stroke yang bisa berujung pada kematian.


Kabar buruknya, darah tinggi sering tidak menimbulkan gejala sehingga tidak disadari oleh penderitanya. Ini membuat darah tinggi dikenal sebagai silent killer. Oleh sebab itu, ketika mendapati pembacaan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik di atas 90 mmHg, siapa saja disarankan untuk segera memperbaiki gaya hidup.

Beberapa penderita hipertensi mungkin akan membutuhkan bantuan obat darah tinggi untuk mengatasi hipertensi. Jika berpikir alternatif, sejumlah tanaman herbal sebenarnya tersedia juga untuk membantu menurunkan tekanan darah tinggi.

Namun, penggunaan tanaman-tanaman ini tetap harus dilakukan secara hati-hati atau akan lebih baik jika bicarakan dulu dengan dokter. Berikut ini adalah ragam tanaman herbal untuk menurunkan tekanan darah tinggi yang dapat dimanfaatkan:

Baca Juga: Sering Terjadi Usai Melahirkan Anak Pertama, Ini Cara Mengatasi Baby Blues

1. Seledri

Tanaman pertama yang bisa menjadi obat herbal untuk menurunkan darah tinggi secara alami adalah seledri. Selama ini banyak orang menyangka seledri hanyalah tanaman pelengkap atau pemanis sajian masakan. Namun ternyata, seledri dapat berkhasiat sebagai tanaman herbal untuk menurunkan darah tinggi.

Melansir Buku Jamu Saintifik: Suatu Lompatan Ilmiah Pengembangan Jamu (2017) oleh Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) Balitbangkes, Kemenkes, secara empiris, seledri dapat dimanfaatkan sebagai peluruh air seni dan penurun tekanan darah.

Apigenin dalam herba seledri berfungsi sebagai beta bloker yang dapat memperlambat detak jantung dan menurunkan kekuatan konstraksi jantung sehingga aliran darah yang terpompa lebih sedikit dan tekanan darah menjadi berkurang.

Sementara, apiin, senyawa glikosida dari apigenin, bersifat diuretik, yaitu membantu ginjal mengeluarkan kelebihan cairan dan garam dari dalam tubuh sehingga berkurangnya cairan dalam darah akan menurunkan tekanan darah.

Baca Juga: Zat Lilin Terlalu Tinggi dalam Darah, Ini 3 Obat Kolesterol Rekomendasi Kemenkes

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie