Kurangi Proyek BUMN Karya, Bukaka Teknik Utama (BUKK) Bidik Pasar Luar Negeri



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) mulai memperkuat pengembangan bisnis untuk pasar luar negeri.

Direktur PT Bukaka Teknik Utama Tbk Afifuddin Kalla mengatakan, pihaknya memang mengurangi target raihan kontrak ataupun pengerjaan proyek dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya seiring kondisi kinerja perusahaan-perusahaan BUMN Karya.

"Kalau dengan BUMN Karya sebetulnya kita mengurangi. Jadi kalaupun ada proyek, kami akan minta skema pembayaran yang sangat fleksibel," ujar Afifuddin dalam Public Expose, Rabu (12/6).


Afifuddin melanjutkan, BUKK tengah mendorong pengembangan bisnis di pasar internasional. Salah satunya dengan mendirikan perusahaan patungan, Bukaka Three D Private Limited menggandeng Three D Integrated Solutions Ltd.

Baca Juga: Bukaka Teknik Utama (BUKK) Bidik Pendapatan Rp 4,83 Triliun Tahun Ini

Selama tahun 2023, perusahaan telah memproduksi garbarata sebanyak 12 unit untuk memenuhi kebutuhan di bandara nasional antara lain Samarinda, IKN, Kediri, India, dan kebutuhan ekspor ke negara Jepang (Tottori, Saga, Haneda, dan Sendai). 

Total sebanyak 36 unit dikirim ke berbagai airport di India melalui Bukaka Three D Private Limited.

Pada tahun 2024, Bukaka memiliki beberapa proyek Passenger Boarding Bridge di Jepang dan India. Seperti di Bandara Haneda, Saga Airport, Sendai Airport, Hakodate Airport di Jepang, serta beberapa bandara di India.

"Kami sudah buka fasilitas di India dan tahun ini akan dibuat garbarata made in India by Bukaka. Pasar india tumbuh sangat besar," jelas Afifuddin.

Lini bisnis lain yang juga tengah dikembangkan yakni peralatan minyak dan gas bumi dengan pelaksanaan ekspor perdana nPumping Unit ke Middle East (Oman).

Di tahun 2023, lini bisnis Oil & Gas Equipment memiliki satu unit trial. Dan pada tahun 2024 ini, Bukaka mendapatkan kontrak Supply Pumping Unit ndi Medco Oman sebanyak 16 unit, serta sebanyak 215 Pumping Unit di ONGC India.

Baca Juga: Bukaka Teknik Utama (BUKK) Optimistis Raih Kinerja Positif Tahun Ini

"Kami berharap akan mengikuti pengadaan yang lebih besar tapi ini pengadaannya per lima tahun, jadi baru akan diadakan di 2026. Kami masuk pada 2023 ini sebagai persiapan, targetnya di 2026 ada kontrak payung besar yang sifatnya multi years," ujar Afifuddin.

Ia menjelaskan, pemilihan Oman didasarkan pada iklim investasi yang cukup baik. Selain itu, dengan masuk ke Oman, maka peluang pengembangan pasar peralatan migas ke negara lain di Timur Tengah dapat kian terbuka lebar.

Direktur BUKK Teguh Wicaksana Sari mengatakan, pihaknya memang menyasar pasar internasional. Selain sebagai alternatif kontrak dari BUMN Karya, produk-produk Bukaka dinilai dapat bersaing di pasar internasional.

"Proyek dengan BUMN Karya juga hanya 60%-70% (penurunan) dibandingkan tahun lalu. Orientasi kita mulai ke pasar ekspor dimana produk kita cukup dihargai di luar. Dengan menurunnya porsi dari BUMN karya, terbuka kesempatan baru di Timur Tengah dimana kesempatan sangat banyak. Kita baru garap 3-4 bulan terakhir tapi sangat pesat pertumbuhannya," pungkas Teguh. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi