Kurangi utang, MAP Aktif Adiperkasa menyiapkan IPO



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten ritel di bursa bakal bertambah. Salah satu anak usaha PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT MAP Aktif Adiperkasa (MAA) berencana melakukan initial public offering (IPO) atau penawaran umum perdana.

Mengutip keterangan resmi MAPI, MAA akan menawarkan 550 juta saham dengan harga penawaran mulai Rp 2.000 hingga Rp 2.400 per saham. Lewat aksi IPO ini, MAA berpotensi mendapatkan dana sebesar Rp 1,1 trilun hingga Rp 1,32 triliun.

Fetty Kwartati, Head of Corporate Communication MAPI, mengatakan, 90% dana IPO akan digunakan untuk pembayaran kembali sebagian non-interest bearing bonds yang diterbitkan untuk Asia Sportwear Holding Pte.Ltd. Sisanya untuk modal kerja.


Tahun lalu, MAA mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 5,1 triliun dan laba bersih sebesar Rp 285 miliar. Dengan mengurangi jumlah utang yang masih outstanding, IPO diharapkan memperkuat struktur modal MAA untuk mendukung pertumbuhannya, ujar Fetty dalam keterangan resmi.

Saat ini, MAA mengoperasikan gerai multi-brand seperti Sports Station, The Athletes Foot dan Kidz Station. Selain itu, MAA juga memiliki lebih dari 50 merek seperti Reebok, Converse dan New Era.

Secara keseluruhan MAA mengelola lebih dari 900 gerai di 70 kota di Indonesia. Tahun ini MAA berencana membuka sekitar 100 gerai baru.

Kepala Riset Narada Kapital Indonesia Kiswoyo Adi Joe mengatakan langkah IPO untuk MAA ini sebenarnya bagus dan rentang harga yang ditawarkan cukup masuk akal. Apalagi, brand yang diusung MAA merupakan brand kelas menengah-atas yang sudah cukup terkenal.

Cuma, ia berpendapat sebaiknya IPO ini dilakukan kala Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah berada di level 6.200 atau lebih. Sebab, saat ini IHSG masih volatil dan IPO bisa tidak laku.

Investor bisa jadi lebih memilih saham-saham yang sudah ada dan bagus dengan harga murah, ketimbang membeli saham IPO. "Kecuali jika IPO ini sudah memiliki pembeli siaga. Kalau itu lain lagi ceritanya," ujar Kiswoyo, Jumat (25/5).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi