Kurangnya tenaga laboratorium membuat jumlah tes corona tidak maksimal



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah tes spesimen virus corona (Covid-19) Indonesia masih berada pada angka 10.000 per hari. Angka tersebut dinilai belum mencapai kerja maksimal dari peralatan tes yang teraedia di Indonesia.

Dengan 120 unit alat pemeriksa yang tersedia harusnya tes bisa dilakukan 30.000 per hari.

"Tapi nanti kami dan Ketua Gugus Tugas dan Menkes akan mempercepat menjadi 20.000 dan bergerak ke 30.000 tes per hari seperti menurut hitungan presiden," ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy usai rapat terbatas, Kamis (4/6).


Baca Juga: DKI Jakarta masuki masa transisi, ini protokol yang harus dipatuhi

Keterbatasan tenaga laboratorium menjadi kendala lambatnya pemeriksaan di Indonesia. Padahal pemeriksaan telah dilakukan di 148 laboratorium.

"Nanti akan dicarikan solusinya, termasuk pelatihan-pelatihan yang diberikan kepada kelompok masyarakat, relawan, maupun juga para mahasiswa dan pelajar sekolah keperawatan," tambah Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo.

Mesin pemeriksaan berbasis Polymerase chain reaction (PCR) juga akan dilakukan peremajaan. Sebelumnya masih ada yang menggunakan mesin lama.

Doni berharap, pembaruan mesin dapat mempercepat hasil tes PCR Covid-19. Saat ini, di sejumlah daerah tes PCR Covid-19 bisa memakan waktu hingga 3 hari.

Baca Juga: Anies siapkan kebijakan rem darurat bila PSBB transisi tak berhasil menekan Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat