JAKARTA. Pertumbuhan pendapatan tak selalu menjamin kinerja positif pada pos laba. Contohnya dialami oleh Perusahaan tambang batubara, PT Baramulti Suksessarana Tbk. Meskipun mencatatkan pertumbuhan pendapatan pada semester I-2014 sebesar 9,12% menjadi US$ 88,79 juta namun kinerja bottom line perusahaan melempem. Laba periode berjalan perusahaan ini tercatat hanya US$ 1,82 juta, turun 73,48% dari semester I-2013. Pembengkakan beban pokok penjualan menyebabkan Baramulti tak bisa mempertahankan pertumbuhan penjualan terhadap laba. Tercatat, beban pokok penjualan pada semester I-2014 sebesar US$ 68,84 juta sedangkan pada semester I-2013 tercatat US$ 57,73 juta. Sekretaris Perusahaan Baramulti Suksessarana Geroad Panji Alamsyah menilai, fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat menjadi pemicu beban pokok penjualan mendaki. "Biaya transportasi (ekspor) dari sebelumnya ke China, sekarang ke India menambah beban," kata Geroad tanpa menyebutkan detail alasan pengalihan mayoritas tujuan ekspor kepada KONTAN, pekan lalu.
Kurs dan ongkos angkut, bikin cuan Baramulti lesu
JAKARTA. Pertumbuhan pendapatan tak selalu menjamin kinerja positif pada pos laba. Contohnya dialami oleh Perusahaan tambang batubara, PT Baramulti Suksessarana Tbk. Meskipun mencatatkan pertumbuhan pendapatan pada semester I-2014 sebesar 9,12% menjadi US$ 88,79 juta namun kinerja bottom line perusahaan melempem. Laba periode berjalan perusahaan ini tercatat hanya US$ 1,82 juta, turun 73,48% dari semester I-2013. Pembengkakan beban pokok penjualan menyebabkan Baramulti tak bisa mempertahankan pertumbuhan penjualan terhadap laba. Tercatat, beban pokok penjualan pada semester I-2014 sebesar US$ 68,84 juta sedangkan pada semester I-2013 tercatat US$ 57,73 juta. Sekretaris Perusahaan Baramulti Suksessarana Geroad Panji Alamsyah menilai, fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat menjadi pemicu beban pokok penjualan mendaki. "Biaya transportasi (ekspor) dari sebelumnya ke China, sekarang ke India menambah beban," kata Geroad tanpa menyebutkan detail alasan pengalihan mayoritas tujuan ekspor kepada KONTAN, pekan lalu.