JAKARTA. Otot rupiah semakin mengendur saja. Berdasarkan data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), nilai tukar rupiah berada di posisi 12.027 per dollar AS. Pertama kali, nilai tukar mata uang Garuda berdasarkan kurs JISDOR menembus level 12.000 terjadi pada 13 Februari 2014.Sementara itu, di pasar spot, pada pukul 11.52 WIB, nilai tukar rupiah tercatat sebesar Rp 12.090. Artinya, rupiah melemah 0,8% dari posisi kemarin yang berada di level 11.989.Menurut Leo Rinaldy, ekonom PT Bank Mandiri Sekuritas kepada Bloomberg, pelemahan rupiah terkait dengan langkah Bank Indonesia (BI) yang akan membatasi intervensi terhadap pergerakan rupiah. Selain itu, "Permintaan dollar untuk impor menjelang Ramadan, ketidakpastian politik, dan kenaikan harga minyak dunia juga turut menekan rupiah," jelasnya. Sekadar informasi, menurut Deputi Gubernur Senior Mirza Adityaswara, BI akan membiarkan pelemahan rupiah untuk sementara waktu untuk memperbaiki persaingan barang ekspor Indonesia dan mengurangi impor. Pada April lalu, defisit neraca perdagangan Indonesia membengkak menjadi US$ 1,96 miliar. Ini merupakan yang terbesar sejak Juli tahun lalu. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kurs JISDOR, rupiah di posisi terlemah 4 bulan
JAKARTA. Otot rupiah semakin mengendur saja. Berdasarkan data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), nilai tukar rupiah berada di posisi 12.027 per dollar AS. Pertama kali, nilai tukar mata uang Garuda berdasarkan kurs JISDOR menembus level 12.000 terjadi pada 13 Februari 2014.Sementara itu, di pasar spot, pada pukul 11.52 WIB, nilai tukar rupiah tercatat sebesar Rp 12.090. Artinya, rupiah melemah 0,8% dari posisi kemarin yang berada di level 11.989.Menurut Leo Rinaldy, ekonom PT Bank Mandiri Sekuritas kepada Bloomberg, pelemahan rupiah terkait dengan langkah Bank Indonesia (BI) yang akan membatasi intervensi terhadap pergerakan rupiah. Selain itu, "Permintaan dollar untuk impor menjelang Ramadan, ketidakpastian politik, dan kenaikan harga minyak dunia juga turut menekan rupiah," jelasnya. Sekadar informasi, menurut Deputi Gubernur Senior Mirza Adityaswara, BI akan membiarkan pelemahan rupiah untuk sementara waktu untuk memperbaiki persaingan barang ekspor Indonesia dan mengurangi impor. Pada April lalu, defisit neraca perdagangan Indonesia membengkak menjadi US$ 1,96 miliar. Ini merupakan yang terbesar sejak Juli tahun lalu. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News