KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah hari ini melemah di kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate alias Jisdor. Pada Jumat (25/10), rupiah di kurs Jisdor berada di level Rp 14.064 per dolar AS. Sementara di hari kemarin, rupiah diperdagangkan di kurs tengah BI pada level Rp 13.996 per dolar AS.
Baca Juga: Rupiah di pasar spot menguat tipis pada awal perdagangan pagi ini Melemahnya rupiah juga terjadi di pasar spot. Mengutip
Bloomberg pada pukul 10.00 WIB, rupiah berada di level Rp 14.060 per dolar AS. Artinya rupiah melemah tipis 0,01% dari penutupan pada hari sebelumnya yakni di level Rp 14.059 per dolar AS. Ekonom Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro mengatakan, aksi ambil untung membuat kurs rupiah di pasar spot cenderung lesu. Namun, secara umum, pergerakan rupiah masih stabil lantaran ditopang sentimen pemangkasan suku bunga acuan atawa
BI 7-day repo rate (BI 7-DRR) sebesar 25 bps menjadi 5%. Pergerakan rupiah dalam sepekan terakhir memang terus menguat seiring dengan derasnya aliran dana asing ke pasar obligasi. Tetapi, kemarin terjadi aksi profit taking juga di pasar obligasi. "Di tambah indeks AS mengalami
technical reversal setelah beberapa hari belakangan terus melemah," kata Satria, kemarin. Efek pemangkasan BI 7-DRR masih berpotensi menopang pergerakan rupiah hari ini. Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual memperkirakan, mata uang Garuda berpeluang menguat lantaran pelaku pasar masih menunggu hasil rapat FOMC pekan depan.
Baca Juga: Prediksi Kurs Rupiah: Ditopang Kebijakan Suku Bunga David memprediksi, kurs rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.020-Rp 14.080 per dollar AS. Rupiah berpeluang menguat tinggi jika data klaim pengangguran Negeri Paman Sam melebihi proyeksi sebesar 216.000. Sementara Ibrahim masih melihat sentimen eksternal bakal membuat rupiah sulit
rebound. Masalah Brexit yang belum juga kelar membuat pelaku pasar cenderung hati-hati masuk ke aset lindung nilai. Karena itu, menurut perhitungan dia, kurs rupiah akan bergerak di rentang Rp 14.010-Rp 14.070 per dollar AS. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi