Kurs rupiah berpeluang menguat terbatas esok hari, ini pendorongnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah masih berpotensi melanjutkan penguatannya pada perdagangan Kamis (9/1) walaupun dalam rentang yang terbatas. Hasil perundingan dagang antara Amerika Serikat dan China dapat menjadi penentu langkah rupiah di esok hari.

Ekonom Bank Central Asia, David Sumual menyebut, walau belum menghasilkan keputusan yang pasti, sudah ada poin-poin positif dari pertemuan awal antara AS dan China pasca kedua negara ini menyatakan gencatan senjata perang dagang pada awal Desember kemarin.

“Indikasi ini terlihat dari pernyataan Trump di Twitter bahwa negosiasi AS dengan China berjalan dengan baik,” katanya.


Hal ini yang membuat peluang rupiah untuk kembali menguat cukup terbuka pada perdagangan besok.

Rupiah juga berpeluang menguat lantaran indeks dollar AS masih rentan terkoreksi seiring ketidakpastian penutupan sebagian pemerintahan federal negeri Paman Sam.

Sementara itu, agenda FOMC minutes nanti malam yang diikuti oleh pidato sejumlah pejabat The Federal Reserves diyakini tidak terlalu berpengaruh terhadap rupiah. Sebab, para pelaku pasar masih memandang bahwa The Fed akan tetap berpegang pada sikap dovish terkait kebijakan kenaikan suku bunga acuan AS di tahun ini.

“Belum ada tanda-tanda perubahan mendasar dari kebijakan The Fed saat ini,” imbuh David.

Ia memproyeksikan, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.120—Rp 14.170 per dollar AS pada esok hari.

Sebagai informasi, kurs rupiah di pasar spot terapresiasi 0,16% ke level Rp 14.125 per dollar AS pada penutupan perdagangan Rabu (9/1). Sebaliknya, kurs tengah rupiah di Bank Indonesia terkoreksi 0,63% ke level Rp 14.120 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi