Kurs rupiah berpotensi melemah lagi pada Kamis (13/8)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis (12/8) berpotensi melanjutkan pelemahan. Adapun sentimen yang bakal menggerakkan mata uang Garuda tersebut, didominasi sentimen eksternal.

Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Rabu (12/8) kurs rupiah tercatat melemah 0,55% ke Rp 14.760 per dolar Amerika Serikat (AS). Sementara itu, pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau Jisdor, rupiah ditutup melemah 0,33% ke level Rp 14.777 per dolar AS dibandingkan perdagangan hari sebelumnya Rp 14.728 per dolar AS.

Presiden Direktur HFX International Sutopo Widodo mengungkapkan, tekanan bagi rupiah belum akan mereda melihat indeks dolar yang mulai menguat seiring kenaikan imbal hasil Treasury Amerika Serikat (AS). Apalagi, indeks dolar merupakan tolok ukur kekuatan greenback, jika bergerak menguat maka mata uang lainnya berisiko tertekan. 


Baca Juga: Rupiah spot melemah 0,54% ke Rp 14.760 per dolar AS pada Rabu (12/8)

Meskipun begitu, Sutopo menekankan bahwa kenaikan indeks masih belum terkonfirmasi, masih berkonsolidasi pada 92,45-93,96 pekan lalu. Bias masih netral pada sesi Eropa hari ini, dan cenderung melemah sedikit. 

"Harapan penguatan indeks kembali pulih dari level terendah lebih dari dua tahun dikarenakan harapan stimulus AS dan berita vaksin. Kongres AS juga belum mulai membahas paket bantuan virus corona (Covid-19), tetapi pasar tetap optimistis di tengah ekspektasi bahwa Presiden AS Donald Trump akan menaklukkan hambatan apa pun seperti yang baru-baru ini dia lakukan dengan perintah eksekutif untuk tunjangan pengangguran," papar Sutopo kepada Kontan.co.id, Rabu (12/8).

Untuk itu, Sutopo memperkirakan rupiah masih akan melanjutkan pelemahan pada perdagangan Kamis (13/8). Tensi perdagangan AS dan China masih perlu diperhatikan. Selain itu, risiko munculnya pernyataan Trump dalam waktu dekat perlu diwaspadai, khsususnya terkait kesepakatan paket stimulus.

Baca Juga: IHSG diprediksi tertekan setelah naik tiga hari berturut-turut

Kurs rupiah ke depan diprediksi berada di kisaran Rp 14.584 per dolar AS sebagai level support dan menuju resistance Rp 14.800 per dolar AS. Sutopo menambahkan, jika pekan ini belum ada kejelasan paket stimulus AS, maka rupiah punya peluang untuk menguat. "Secara teknis rupiah cenderung melemah, namun saya perkirakan dalam 1-2 hari cenderung ranging atau flat," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati