KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah berpotensi kembali koreksi pada perdagangan Kamis (17/12). Sentimen eksternal dan internal bakal jadi penggerak kurs rupiah. Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Rabu (16/12) kurs rupiah spot melemah tipis 0,04% ke level Rp 14.125 per dolar Amerika Serikat (AS). Sedangkan pada kurs tengah Bank Indonesia (Jisdor), mata uang Garuda menguat 0,14% ke level Rp 14.151 per dolar AS. Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuabi mengungkapkan, pergerakan nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis (17/12) berpotensi dibuka melemah. Tekanan bagi rupiah datang dari eksternal maupun dari internal.
"Besok, sentimen eksternal terkait stimulus dan Brexit. Sedangkan untuk internal seputar masalah pengetatan jelang perayaan hari Natal dan Tahun Baru," kata Ibrahim kepada Kontan.co.id, Rabu (16/12). Baca Juga: Loyo, rupiah ditutup melemah 0,04% ke Rp 14.125 per dolar AS pada hari ini (16/12) Harapan terkait peluncuran stimulus AS kian meningkat, dengan proposal bipartisan senilai US$ 748 miliar untuk bantuan Covid-19. Sebelumnya, Kongres AS juga menyelesaikan RUU anggaran US$ 1,4 triliun untuk kebijakan fiskal awal Oktober lalu. Pasar berharap RUU stimulus terbaru bisa disahkan pada Jumat pekan ini, sebelum pemerintahan tutup di libur akhir tahun. Selain itu, Brexit juga mendekati kesepakatan, jika Inggris dan Uni Eropa bisa menyelesaikan perbedaan mereka. Namun, Perdana Menteri Inggris menunjukkan sinyal bahwa pembicaraan kemungkinan tidak menghasilkan kesepakatan. Baca Juga: Ekonom Bank Permata prediksi BI tahan suku bunga acuan di level 3,75%