Kurs rupiah berpotensi menguat pada Kamis (22/10), ini sebabnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah bisa menguat lagi pada perdagangan hari ini, Kamis (22/10). Pelemahan kurs dolar Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu penyebabnya.

Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri memperkirakan, nilai tukar rupiah bakal bergerak pada kisaran support Rp 14.615 per dolar AS, dengan kemungkinan level resistance di Rp 14.670 per dolar AS. "Positifnya inflow yang berlanjut di pasar mendorong penguatan rupiah kembali," kata Reny kepada Kontan.co.id, Rabu (21/10).

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf memprediksi rupiah bisa merapat ke area support Rp 14.500 per dolar AS. Sedangkan untuk level resistance Kamis (22/10) di Rp 14.710 per dolar AS.


Alwi mengatakan, dolar AS berpotensi tertekan oleh sentimen tarik ulur negosiasi stimulus fiskal. "Apalagi secara teknikal, dolar AS terhadap mata uang Garuda berada dalam tren bearish," kata Alwi kepada Kontan.co.id, Rabu (21/10).

Baca Juga: Pasar masih wait and see, IHSG bisa kembali melemah pada Kamis (22/10)

Reny pun sepakat bahwa perkembangan stimulus AS akan menjadi salah satu penggerak perdagangan rupiah hari ini selain masuknya dana asing ke pasar keuangan Indonesia. 

Alwi mengatakan bahwa pencairan stimulus akan menambah jumlah dolar AS beredar lebih banyak sehingga melemahkan kurs dolar AS. "Selain itu, stimulus bakal memberikan sentimen positif bagi pelaku pasar untuk beralih ke instrumen berisiko, dan daya tarik dolar AS sebagai safe haven berkurang," ujar dia.

Pada perdagangan Rabu (22/10) kurs rupiah spot menguat 0,17% ke level Rp 14.633 per dolar AS. Sedangkan pada kurs tengah Bank Indonesia (Jisdor) rupiah juga menguat 0,48% ke level Rp 14.658 per dolar AS.

Baca Juga: Harga minyak WTI merosot 3,55% meski stok minyak mentah AS turun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati