KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah profit taking sesaat, kurs rupiah berpeluang untuk menguat pada perdagangan Kamis (30/7). Sentimen lain dari eksternal maupun internal juga berpotensi mengarahkan penguatan rupiah. Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Rabu (29/7) kurs rupiah tercatat melemah tipis 0,05% ke Rp 14.543 per dolar Amerika Serikat (AS). Sementara itu, pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau Jisdor, rupiah ditutup melemah 0,18% ke level Rp 14.570 per dolar AS dibandingkan perdagangan hari sebelumnya. "Pendorong utama (pelemahan), kemungkinan karena aksi profit taking, karena rupiah sudah terapresiasi seminggu terakhir," ujar Ekonom Pefindo Fikri C Permana kepada Kontan.co.id, Rabu (29/7). Baca Juga: Rupiah bisa menguat pada perdagangan terakhir bulan Juli
Fikri mengatakan, mata uang Garuda berpeluang untuk berbalik arah atau terapresiasi di perdagangan Kamis (30/7). Sentimen dari eksternal seperti harga minyak yang terus turun seiring dengan meningkatnya supply minyak dari AS dikhawatirkan bakal mendorong peningkatan harga komoditas lain. Utamanya untuk komoditas yang menjadi barang ekspor utama Indonesia, seperti minyak sawit yang turun 3,66% dan juga penurunan batubara.