Kurs Rupiah Dibuka Menguat 0,07% ke Rp 16.089 Per Dolar AS pada Rabu (15/5) Pagi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah hari ini dibuka menguat di hadapan dolar AS. Mengutip Bloomberg pada Rabu (15/5) pada pukul 09.04 WIB, rupiah bergerak ke level Rp 16.089 per dolar AS.

Rupiah pagi ini menguat 0,07% dari penutupan perdagangan kemarin di level Rp 16.100 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah pada Rabu pagi berbalik arah dari perdagangan kemarin yang ditutup melemah 0,12%. Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyebutkan rupiah kemarin berkonsolidasi setelah perubahan baru-baru ini karena fokus beralih ke data inflasi AS yang akan datang untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai suku bunga.


"Namun, volatilitas ini kemungkinan akan berkurang pada awal minggu baru ini karena para pedagang menunggu rilis data inflasi AS terbaru, yang kemungkinan akan menentukan sentimen jangka pendek mengenai potensi penurunan suku bunga," tulisnya dalam riset, Selasa (14/5).

Baca Juga: Rupiah Diprediksi Lanjut Melemah pada Rabu (15/5)

Laporan indeks harga konsumen (CPI) diperkirakan naik 3,6% YoY, yang akan menjadi kenaikan terkecil dalam tiga tahun terakhir. Data tersebut kemungkinan besar akan menjadi faktor dalam prospek suku bunga AS, setelah data inflasi yang terlalu panas sepanjang kuartal I membuat pasar sebagian besar tidak memperhitungkan sebagian besar spekulasi penurunan suku bunga tahun ini.

Dari dalam negeri, surplus neraca perdagangan Indonesia pada April 2024 diperkirakan menyusut di kisaran US$ 3,5 miliar hingga US$ 4 miliar. Penyebabnya kinerja ekspor dan impor diperkirakan akan mengalami penurunan.

Surplus yang menyusut terutama dipengaruhi oleh ketidakpastian perekonomian di global, juga hari kerja yang lebih pendek di dalam negeri karena adanya libur Lebaran. Lebih lanjut, penyusutan surplus juga akan dipengaruhi oleh penurunan nilai ekspor yang lebih besar dibandingkan impor.

Dus, Ibrahim memproyeksikan rupiah akan ditutup melemah untuk Rabu (15/5) dengan rentang Rp 16.090 per dolar AS-Rp.16.150 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi