KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah ditutup menguat tipis pada perdagangan Selasa (14/1). Rupiah spot menguat 0,08% ke Rp 16.270 per dolar Amerika Serikat (AS) dan rupiah Jisdor menguat 0,09% ke Rp 16.265 per dolar AS. Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan rupiah dan mata uang regional pada umumnya menguat terhadap dolar AS yang terkoreksi. "Namun penguatannya terbatas, dengan investor cenderung wait and see menantikan rilis data inflasi produsen AS dan inflasi konsumen," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (14/1). Lukman menerangkan, pasar berekspektasi data producer price index (PPI) AS malam ini akan kembali naik. Apabila sesuai, atau bahkan lebih tinggi dari perkiraan, maka rupiah diperkirakan akan berbalik melemah besok.
"Walau nantinya data PPI tidak begitu kuat, penguatan rupiah diperkirakan juga masih akan terbatas, mengingat investor masih menantikan data inflasi konsumen AS," sebutnya. Baca Juga: Kompak, Rupiah Jisdor Menguat 0,10% ke Rp 16.265 Per Dolar AS, Selasa (13/1) Dari domestik, data perdagangan Indonesia diperkirakan akan kuat, sehingga akan mendukung rupiah. Namun, Rapat Dewan Gubernur BI (RDG BI) diperkirakan akan mempertahankan kebijakan dan komitmen menjaga stabilitas rupiah.