KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah diprediksi akan bergerak melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Selasa (5/7). Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri menilai, pelemahan tersebut seiring dengan sikap pelaku pasar yang mengantisipasi Fed minutes meeting pada pekan ini.

Pelaku pasar juga akan mengantisipasi sejumlah rilis data. Pertama, US Nonfarm Payrolls Juni 2022 yang diprediksi meningkat sebesar 270.000 dan tingkat pengangguran Amerika Serikat (AS) stabil di level 3,6%.

Kedua, data pesanan pabrik di AS yang diperkirakan naik sebesar 0,5% mom pada Mei 2022. "Peningkatan ini dapat menjadi katalis tambahan bagi penguatan dollar AS," kata Reny saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (4/7).

Baca Juga: Kurs Rupiah Jisdor Melemah ke Rp 14.960 per Dolar AS, Senin (4/7)

Senior Economist Samuel Sekuritas Fikri C. Permana menambahkan, sentimen regional juga akan memengaruhi pergerakan kurs rupiah esok hari. Pelaku pasar akan mencermati arah kebijakan moneter para bank sentral di kawasan Asia.

Bank sentral Malaysia, Singapura, dan Filipina diprediksi akan menaikkan suku bunga acuan, sedangkan India berpotensi untuk menahannya. "Regional juga antisipasi terhadap kenaikan inflasi di dalam negeri masing-masing serta kenaikan suku bunga The Fed," ucap Fikri.

Baca Juga: Simak Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham untuk Selasa (5/7)

Fikri memperkirakan, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS akan berada di kisaran Rp 14.800 per dolar AS-Rp 15.100 per dolar AS pada Selasa (5/7). Sementara Reny memprediksi pergerakan kurs rupiah akan berada di Rp 14.876 per dolar AS-Rp 14.984 per dolar AS.

Kurs rupiah spot melemah 0,19% ke Rp 14.972 pada perdagangan Senin (4/7). Sedangkan kurs rupiah Jisdor melemah 0,03% ke Rp 14.960 per dolar AS.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati