Kurs rupiah diproyeksikan tertekan pada sepekan ke depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah kembali meredup pada penutupan jelang akhir pekan ini setelah ditutup di level Rp 14.703 per dolar Amerika Serikat (AS). Artinya rupiah melemah 0,53% dibanding penutupan Kamis (16/7) yang berada di level Rp 14.625 per dolar AS. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah ditutup ke level Rp 14.780 per dolar AS atau melemah 1,01%,

Jika dilihat dalam sepekan, rupiah di pasar spot tercatat juga mengalami pelemahan sebesar 1,86%. Sedangkan di kurs Jisdor, rupiah juga melemah 1,92% dalam sepekan.

Analis HFX International Ady Phangestu menyebut pelemahan rupiah dalam sepekan ini salah satu penyebabnya adalah pengumuman BI yang memangkas suku bunga acuan. Seperti diketahui, BI pada Kamis (17/7) memangkas suku bunga dari 4,25% menjadi 4%.


Baca Juga: Kurs rupiah melemah 1,86% dalam sepekan ke Rp 14.703 per dolar AS

“Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level tertingginya dalam empat bulan terakhir. Meski demikian, kesulitan sektor keuangan dengan banyaknya bank yang terpukul akibat penurunan biaya pinjaman mengecilkan margin keuntungan juga menjadi sentimen negatif,” ujar Ady kepada Kontan.co.id, Jumat (17/7).

Ady menambahkan, kasus virus corona secara global dan di AS juga menjadi penekan kinerja rupiah. Pasalnya, dengan menderitanya saham-saham, aset berisiko pun dijauhi, dan ini membuat rupiah melemah.

Dengan kondisi tersebut, Ady melihat ada kemungkinan rupiah masih akan tertekan pada pekan depan. Ia memproyeksikan rupiah ada di rentang Rp 14.750 per dolar AS-Rp 15.000 per dolar AS.

Baca Juga: IHSG turun ke 5.079 pada Jumat (17/7), menguat 0,96% dalam sepekan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati