Kurs rupiah diramal akan masuki keseimbangan baru di semester kedua



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah spot ditutup pada level Rp 14.133 per dolar Amerika Serikat pada akhir perdagangan Jumat (12/6). Angka tersebut melemah 0,80% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 14.020 per dolar Amerika Serikat (AS).

Menurut Ekonom Bank Negara Indonesia (BNI), Ryan Kiryanto menilai, rupiah yang melemah hari ini disebabkan karena apresiasi yang terjadi di hari-hari sebelumnya terlalu cepat dan tinggi sehingga mudah mengalami koreksi oleh tekanan jual sebagian pelaku pasar untuk ambil untung. 

Baca Juga: BI intervensi rupiah di pasar spot dan DNDF agar tidak melemah terlalu dalam


Selain itu, ada juga dorongan sentimen dari eksternal, terutama dari AS yang juga semakin berkurang sehingga apresiasi rupiah ikut terhenti. 

“Namun sejauh ini posisi rupiah yang berkisar Rp 14.000- Rp14.250 masih bagus dibandingkan dengan asumsi APBN 2020 yg Rp 15.400,” tegas Ryan kepada Kontan.co.id, Jumat (12/6). 

Ryan juga melihat, apabila tahapan pemulihan ekonomi di Indonesia berjalan sesuai rencana dan tidak ada lagi pandemi Covid-19 yang berkelanjutan, maka ia memperkirakan rupiah akan menuju ke titik keseimbangan di level Rp 14.000 per dollar AS. 

Baca Juga: Rupiah ditutup melemah 0,80% ke Ro 14.133 per dolar AS pada Jumat (12/6)

“Maka di semester kedua nanti kisaran pergerakan rupiah adalah Rp 14.000-Rp 14.500 per dollar AS,” tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi