Kurs rupiah diramal masih solid pekan depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah menguat pada akhir pekan ini, nilai tukar rupiah diperkirakan bakal solid pada pekan depan. Valuasinya akan ditopang data neraca perdagangan domestik. Sentimen dari eksternal juga disinyalir akan menguntungkan mata uang Garuda.

Mengutip Bloomberg, Jumat (12/1), rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,35% ke level Rp 13.353 per dollar AS. Sepekan terakhir, penguatannya mencapai 0,47%. Kurs tengah Bank Indonesia juga mencatat penguatan sebesar 0,48% ke level Rp 13.362 per dollar AS. Sepekan, rupiah juga terapresiasi 0,32%.

"Proyeksinya, neraca perdagangan cenderung surplus US$ 500 juta atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya," ujar Josua Pardede, Ekonom PT Bank Permata Tbk kepada Kontan.co.id, Jumat (12/1).


Ditambah lagi, Jumat malam, AS akan merilis sejumlah data ekonomi, yang hasilnya diperkirakan akan memburuk. Diantaranya inflasi Desember diproyeksikan turun dari 0,4% ke level 0,1%. Penjualan eceran Desember juga diperkirakan melemah dari 0,8% ke 0,5%. Apabila hasilnya sesuai atau di bawah ekspektasi, bisa jadi dollar akan semakin melemah.

Nizar Hilmy, analis PT Global Kapital Investama Berjangka menilai, masih melihat cukup banyak sentimen positif yang akan mewarnai pergerakan rupiah. Hanya saja penguatan rupiah masih dibayangi koreksi teknikal.

"Untuk pekan depan sepertinya pelemahan dollar AS masih akan berlanjut, tetapi patut diwaspadai potensi koreksi karena rupiah sudah menguat terlalu tajam," urainya.

Pekan depan, pergerakan rupiah terhadap dollar AS akan dipengaruhi rilis data neraca perdagangan, penjualan otomotif, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia, hingga rencana pemerintah untuk melelang lima obligasi negara pada 16 Januari nanti. Sejumlah sentimen tersebut diyakini masih membawa sinyal positif bagi rupiah.

Nizar menebak, pekan depan, rupiah bergerak pada kisaran Rp 13.330-Rp 13.400 per dollar AS. Sedangkan, menurut Josua, rupiah akan bergulir antara Rp 13.325-Rp 13.425 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini