Kurs rupiah disokong banjir dana asing



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beragam sentimen eksternal menjadi penopang pergerakan rupiah di awal pekan ini. Senin (1/7), rupiah di pasar spot menguat 0,09% menjadi Rp 14.113 per dollar Amerika Serikat (AS). Setali tiga uang, kurs tengah rupiah di Bank Indonesia juga menanjak 0,17% ke Rp 14.117 per dollar AS.

Head of Economic & Research UOB Indonesia Enrico Tanuwidjaja menjelaskan, pergerakan mata uang Garuda mendapat sokongan setelah perang dagang antara AS dan China sedang gencatan senjata. Hal ini membuat pelaku pasar optimistis untuk masuk ke negara emerging market seperti Indonesia.

"Investor mencari imbal hasil yang masih menarik dan salah satunya adalah Indonesia," kata dia, Senin (1/7). Banjir dana asing yang masuk ke pasar keuangan dalam negeri masih terjadi. Buktinya, hari ini net buy di pasar saham mencapai Rp 761 miliar.


Data inflasi Indonesia bulan Juni 2019 juga cukup membantu pergerakan kurs rupiah. Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis, inflasi bulan Juni sebesar 0,55%. Ini membuat inflasi tahunan Indonesia mencapai 3,28%.

Tapi menurut Enrico, penguatan rupiah tak akan berlangsung lama. Salah satu faktor penghambat rupiah datang dari proyeksi current account deficit (CAD) kuartal II yang melebar.

Untuk pergerakan Selasa (2/7), Enrico masih memprediksi rupiah bertahan di level Rp 14.075-Rp 14.150 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati