Kurs Rupiah-Dolar AS Diprediksi Bergerak Terbatas pada Jumat (23/12)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berpotensi bergerak terbatas pada perdagangan Jumat (23/12). Sentimen domestik dan luar negeri akan memengaruhi pergerakan rupiah.

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, pelaku pasar menanti rilis data inflasi core personal consumption expenditure price (PCE) index Amerika Serikat (AS). Pasalnya, data ini menjadi pertimbangan penting bagi The Fed dalam menentukan kebijakan suku bunga di tahun 2023.

"Efek pasar akan instan terjadi saat rilis berita ini, meskipun hanya bersifat temporer," kata Sutopo saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (22/12).


Baca Juga: Dorong Devisa Hasil Ekspor Lebih Betah Tinggal di Indonesia, Ini Strategi BI

Analis DCFX Futures Lukman Leong menilai, investor terlihat tidak terlalu antusias merespons kenaikkan suku bunga Bank Indonesia (BI). Sebagaimana diketahui, BI mengerek suku bunga acuan sebesar 25 basis points ke level 5,5% pada Kamis (22/12).

Sentimen negatif berupa kekhawatiran perlambatan ekonomi juga masih menahan penguatan rupiah yang lebih besar. Dolar AS juga diprediksi tertekan menjelang rilis data inflasi PCE AS esok hari.

"Oleh sebab itu, saya melihat rupiah cenderung datar dengan potensi melemah terbatas pada Jumat (23/12)," ucap Lukman.

Lukman memprediksi, pergerakan rupiah akan berada di kisaran Rp 15.550-Rp 15.650 per USD pada Jumat (23/12). Sementara Sutopo memperkirakan, rupiah akan menguat tipis terbatas dalam rentang Rp 15.550-Rp 15.650 per dolar AS.

Sebagai informasi, berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Kamis (22/12) menguat 0,03% ke Rp 15.582 per dolar AS. Sementara itu, menurut kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), nilai tukar rupiah berada di angka Rp 15.594 per dolar AS.

Baca Juga: BI Menaikkan Suku Bunga Acuan 25 bps Menjadi 5,5%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat