KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah masih bertekuk lutut di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) pada sepekan terakhir. Mata uang Paman Sam masih kokoh sejak kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS hingga pertengahan November ini. Alhasil, mata uang rupiah turut kena imbas dan terus melemah. Kurs rupiah Jisdor hari ini, Jumat (15/11) tertekan ke Rp 15.888 per dolar AS. Kurs rupiah Jisdor ini melemah 0,09% dari posisi kemarin di Rp 15.873 per dolar AS. Kurs rupiah Jisdor pun melemah dalam lima hari beruntun. Dalam sepekan, kurs rupiah Jisdor melemah 1,38% dari posisi Rp 15.671 per dolar AS pada Jumat pekan lalu.
Sedangkan di pasar spot , kurs rupiah ditutup pada Rp 15.874 per dolar AS hari ini. Kurs rupiah hari ini melemah 0,07% ketimbang penutupan perdagangan kemarin di Rp 15.862 per dolar AS.
Baca Juga: Pasar Obligasi Asia Bakal Tumbuh Subur, Indonesia Jadi Salah Satu Pendorong Rupiah pun melemah sepanjang pekan ini, lima hari perdagangan berturut-turut. Dalam sepekan, kurs rupiah di pasar spot mengakumulasi pelemahan 1,29% dari posisi Rp 15.672 per dolar AS pada Jumat (8/11).
Bloomberg yang mengutip Direktur Eksekutif Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto melaporkan bahwa BI melakukan intervensi di pasar spot, domestic non-deliverable forwards (DNDF) dan pasar obligasi negara untuk menyokong nilai tukar. "BI terus mengawal pasar melalui intervensi rangkap tiga untuk menjaga kepercayaan pasar," kata Edi seperti dikutip
Bloomberg.
Baca Juga: Loyo, Rupiah Spot Melemah 0,23% ke Rp 15.899 Per Dolar AS Jumat (15/11) Siang Tekanan atas rupiah ini berpotensi menjadi penghambat penurunan suku bunga acuan BI Rate. "Kami menunda seruan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin hingga Desember dari November," ungkap Aldian Taloputra, ekonom senior Standard Chartered di Jakarta kepada
Bloomberg. Dia menambahkan bahwa imbal hasil obligasi negara (SUN) yang lebih tinggi kemungkinan akan menyebabkan pelonggaran moneter yang lebih hati-hati oleh Bank Indonesia. Di kawasan Asia, rupiah hari ini memimpin pelemahan tipis. Pelemahan rupiah diikuti oleh yuan China 0,03% dan dolar Hong Kong 0,02%. Sedangkan mayoritas mata uang Asia menguat. Won Korea memimpin penguatan 0,53%. Penguatan won diikuti oleh baht Thailand, yen Jepang, ringgit Malaysia, dolar Singapura, dolar Taiwan, dan peso Filipina.
Baca Juga: Utang Luar Negeri Indonesia Naik Jadi US$ 427,8 Miliar pada Kuartal III-2024 Dalam sepekan, mayoritas mata uang Asia tertekan. enam mata uang melemah lebih dari 1% dalam sepekan. Keenam mata uang ini berturut-turut adalah yen, ringgit, baht, rupiah, dolar Singapura, dan dolar Taiwan. Hanya won yang masing menguat 0,11% sepekan.
Indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang Asia hari ini terkoreksi tipis ke 106,66 dari penutupan perdagangan kemarin di 106,67. Dalam sepekan, indeks dolar menguat 1,58% dari posisi 105 pada akhir pekan lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati