Kurs Rupiah Jisdor Menguat 0,16% ke Rp 16.294 Per Dolar AS, Rabu (31/7)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah mulai bertenaga di awal semester kedua setelah bertekuk lutut di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) menjelang akhir Juni 2024 lalu. Rabu (31/7), kurs rupiah Jisdor menguat 0,16% ke Rp 16.294 per dolar AS.

Dalam sebulan, kurs rupiah Jisdor menguat 0,61% dari posisi Rp 16.394 per dolar AS pada akhir Juni 2024. Sedangkan sejak awal tahun, kurs rupiah Jisdor masih melemah 5,54% dari Rp 15.439 per dolar AS di akhir 2023.

Sedangkan kurs rupiah spot menguat 0,24% ke Rp 16.260 per dolar AS pada hari ini, Rabu (31/7). Sepanjang Juli 2024, kurs rupiah spot justru menguat 0,70% terhadap dolar AS dari posisi Rp 16.375 per dolar AS per Jumat (28/6) akhir Juni lalu. Sejak awal tahun, kurs rupiah spot melemah 5,59% dari Rp 15.399 per dolar AS di akhir 2023.


Posisi rupiah Jisdor paling lemah tahun ini adalah Rp 16.458 per dolar AS pada 21 Juni lalu. Sedangkan posisi paling lemah rupiah di pasar spot tahun ini adalah Rp 16.450 per dolar AS, juga pada 21 Juni lalu.

Penguatan rupiah 0,70% sepanjang Juli merupakan penguatan bulanan terbesar tahun ini. Rupiah menguat setelah pemerintah menepis kekhawatiran bahwa APBN akan memburuk pada pemerintahan baru. 

Baca Juga: Lesu, Rupiah Spot Kembali Dibuka Melemah ke Rp 16.316 Per Dolar AS Hari Ini (31/7)

Selain itu, harapan pemangkasan suku bunga acuan AS menjadi kabar baik bagi pasar negara berkembang, termasuk Indonesia. Kemarin, S&P menegaskan kembali peringkat kredit Indonesia di level BBB dengan outlook stabil.

"Outlok stabil mencerminkan ekspektasi kami bahwa defisit pemerintah tahunan akan tetap mendekati 3% dari PDB dalam dua hingga tiga tahun mendatang," ungkap S&P dalam laporan pemeringkatan yang dikutip Bloomberg.

Tak cuma rupiah, hampir seluruh mata uang Asia menguat terhadap dolar AS pada hari ini. Hanya rupee India yang melemah tipis 0,004% sore ini. Sementara yen Jepang mencatat kenaikan harian 1,54% setelah Bank of Japan mengerek suku bunga acuan.

Menurut data Bloomberg, yen juga mencatat kenaikan tertinggi dalam sebulan terakhir, yakni 7,32%, disusul baht 3%, ringgit Malaysia 2,4%, dan dolar Singapura 1,35%.

Sementara indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia melemah ke 104,25 dari posisi kemarin di 104,55. Dalam sebulan, indeks dolar melemah 1,53% dari posisi 105,87 pada akhir Juni lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati