Kurs Rupiah Jisdor Menguat 1,12% pada Senin (26/8)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) menjadi angin segar bagi mata uang-mata uang lain, termasuk rupiah. Dolar AS melemah setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell akhir pekan lalu mengindikasikan pembalikan kebijakan moneter.

Artinya, bank sentral AS berpotensi segera menurunkan suku bunga Fed Funds Rate. Alhasil, indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia menyentuh posisi paling lemah sejak Juli 2023 atau dalam 13 bulan terakhir.

Senin (26/8), kurs rupiah Jisdor berada di Rp 15.380 per dolar AS. Kurs rupiah Jisdor menguat 1,12% dari posisi akhir pekan lalu di Rp 15.554 per dolar AS.


Di pasar spot, kurs rupiah menguat 0,34% ke Rp 15.439 per dolar AS dari posisi Rp 15.492 per dolar AS per Jumat (23/8).

Baca Juga: Imbas Pembayaran Utang Jatuh Tempo, Cadangan Devisa Agustus 2024 Diramal Menyusut

Rupiah dan mata uang emerging markets mendapat angin segar dari pernyataan Powell akhir pekan lalu. Alhasil, mata uang Asia mayoritas menguat terhadap dolar AS. Peso Filipina memimpin penguatan sebesar 0,7%. Penguatan peso diikuti oleh ringgit Malaysia, dolar Taiwan, yen Jepang, rupiah, won Korea, yuan China, dan rupee India.

Sementara mata uang dolar Singapura, baht Thailand, dan dolar Hong Kong melemah kurang dari 0,1% terhadap dolar AS.

Indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia sore ini berada di 100,71. Ini adalah posisi paling lemah indeks dolar sejak Juli 2023 atau dalam 13 bulan terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati