KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kamis (28/6) rupiah melemah cukup dalam setelah dollar Amerika Serikat kembali menguat. Mengutip RTI rupiah tercatat melemah 0,27% ke Rp 14.274 per dollar AS. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah berada di Rp 14.284 per dollar AS pada pukul 12.00 WIB hari ini.

Analis Monex Investindo Faisyal mengatakan, rupiah pagi ini luar biasa melemah. "Penyebabnya masih sama yaitu outlook penguatan dollar AS karena pasar mempertimbangkan potensi kenaikan suku bunga AS di tahun ini," kata Faisyal, Kamis (28/6).

Selain itu, hubungan dagang AS dan China yang semakin tak pasti juga membuat dollar AS melambung. Hal ini diperkuat dengan pernyataan baru Donald Trump, Presiden AS yang akan memilih tindakan yang lebih moderat dalam menindak investasi China di perusahaan teknologi AS.

Sementara, dari dalam negeri belum bisa menjaga kestabilan rupiah karena dalam masa kontestasi politik. "Faktor politik yang belum pasti pasca Pilkada biasanya membuat investor cenderung menahan investasi ketika sedang ada pemilihan," kata Faisyal.

Neraca perdagangan yang masih defisit juga membuat rupiah tak bertenaga. Selanjutnya, intervensi BI ternyata tidak berpengaruh besar untuk membuat rupiah menguat.

Ditambah, investor saham yang mendapat dividen dalam bentuk dollar tidak langsung menukarkan keuntungannya dalam bentuk rupiah.

Jangka panjang rupiah masih melemah karena kini negara maju dalam tren mengetatkan kebijakan moneter. "Ada wacana Bank of England akan naikkan suku bunga di Agustus mendatang," kata Faisyal.

Penutupan rupiah sore nanti Faisyal proyeksikan rupiah masih melemah di rentang Rp 14.260 per dollar AS-Rp14.290 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati