Kurs rupiah makin terjungkal saat PSBB total



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tembusnya nilai tukar rupiah ke level Rp 14.800 pada perdagangan Kamis (10/9), diyakini sebagai respons pasar terhadap pengetatan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kembali yang bakal dimulai pekan depan.

Analis HFX International Berjangka Ady Phangestu mengungkapkan, pelemahan rupiah ke level Rp 14.800 per dolar Amerika Serikat (AS) erat kaitannya dengan rencana DKI Jakarta untuk menerapkan PSBB total di pekan depan. "Itu membuat rupiah terjungkal, sentimen pelaku pasar menjadi memburuk dan data ekonomi dalam negeri juga menunjukkan resesi," kata Ady kepada Kontan.co.id, Kamis (10/9). 

Sementara itu, survei Bank Indonesia (BI) mencatatkan penurunan penjualan ritel 12,3% di Juli, sedangkan di Juni 2020 penurunannya mencapai 17,1%. Ady menilai berkurangnya tekanan penjualan ritel di Juli 2020 karena meningkatnya pembelian makanan, minuman, dan tembakau.


Dengan penerapan PSBB total bahkan jika berlanjut hingga bulan depan, Ady memperkirakan PDB kuartal IV-2020 berisiko terkontraksi. Ini karena, kontribusi DKI Jakarta terhadap pembentukan PDB nasional adalah yang tertinggi. 

Baca Juga: IHSG diprediksi melemah lagi pada Jumat (11/9), ini saham-saham yang dapat dicermati

Untuk itu, Ady memperkirakan rupiah akan melanjutkan pelemahan ke resistance Rp 14.915 per dolar AS. Jika masih berlanjut, tidak menutup kemungkinan mata uang Garuda bergerak ke Rp 15.000 per dolar AS dan mungkin terealisasi di pekan depan. 

Sementara itu, untuk level support terdekat akan berada di Rp 14.750 per dolar AS dan mungkin menahan laju penguatan mata uang Garuda terhadap greenback. Rupiah pun masih berpeluang untuk menguat ke level Rp 14.700 per dolar AS. "Tapi belum ada alasan kuat bagi penguatan rupiah lanjutan," jelasnya. 

Baca Juga: PSBB turut membatasi potensi penguatan rupiah

Ady menilai penguatan dolar AS sudah mencapai puncak. Penguatan sudah terbentuk selama enam minggu terakhir. The greenback juga tampak sedang membangun level penguatan lebih lanjut dan membuat harga saham di AS terutama yang berbasis teknologi terjun bebas. 

"Namun kami perkirakan itu baru akan terjadi pekan depan, saat indeks dolar mampu melewati level 93,93 dan berpotensi melanjutkan ke 92,50. Jika itu terjadi maka rupiah akan melemah kembali di atas Rp 15.000 per dolar AS," tandas Ady.

Baca Juga: PSBB diperketat, rupiah bisa menuju Rp 15.300 per dolar AS tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati