KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kekhawatiran membengkaknya defisit anggaran pemerintah Amerika Serikat (AS) berpotensi membuat rupiah kembali unggul. Potensi defisit ini muncul lantaran peningkatan anggaran belanja negara. Analis Global Kapital Investama Berjangka Nizar Hilmy menyebut, anggaran belanja Negeri Paman Sam berpotensi meningkat hingga US$ 1 triliun. Di saat yang sama, AS memangkas pajak sehingga penerimaan turun. “AS ingin memperbesar pengeluaran, tapi pemasukan mereka justru sedikit,” kata Nizar. Ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih menambahkan, meski inflasi AS di Januari mencapai 0,5%, kurs dollar AS tetap tertekan. Ini terjadi lantaran penjualan ritel di Januari malah turun 0,3%.
Kurs rupiah masih bisa menguat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kekhawatiran membengkaknya defisit anggaran pemerintah Amerika Serikat (AS) berpotensi membuat rupiah kembali unggul. Potensi defisit ini muncul lantaran peningkatan anggaran belanja negara. Analis Global Kapital Investama Berjangka Nizar Hilmy menyebut, anggaran belanja Negeri Paman Sam berpotensi meningkat hingga US$ 1 triliun. Di saat yang sama, AS memangkas pajak sehingga penerimaan turun. “AS ingin memperbesar pengeluaran, tapi pemasukan mereka justru sedikit,” kata Nizar. Ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih menambahkan, meski inflasi AS di Januari mencapai 0,5%, kurs dollar AS tetap tertekan. Ini terjadi lantaran penjualan ritel di Januari malah turun 0,3%.