KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah masih memiliki peluang menguat di awal November ini. Rupiah pada penutupan terakhir (27/10), menguat 0,17% ke Rp 14.625 per dolar Amerika Serikat (AS). Sementara di kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah tercatat naik ke Rp 14.690 per dolar AS atau menguat tipis 0,05%. Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf memperkirakan rupiah akan melemah pada rentang Rp 14.600 per dolar AS-Rp 14.710 per dolar AS pada hari ini, Senin (2/11). Ekonom Indef Bhima Yudhistira justru memperkirakan rupiah berpeluang menguat pada kisaran Rp 14.580 per dolar AS-Rp 14.600 per dolar AS. Menurut Bhima, sentimen yang mendukung penguatan rupiah adalah sentimen fasilitas generalized system of preferences (GSP) dari AS tidak berubah. Artinya fasilitas keringanan bea masuk produk Indonesia ke AS tetap diberikan.
Kurs rupiah masih punya peluang menguat di awal November
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah masih memiliki peluang menguat di awal November ini. Rupiah pada penutupan terakhir (27/10), menguat 0,17% ke Rp 14.625 per dolar Amerika Serikat (AS). Sementara di kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah tercatat naik ke Rp 14.690 per dolar AS atau menguat tipis 0,05%. Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf memperkirakan rupiah akan melemah pada rentang Rp 14.600 per dolar AS-Rp 14.710 per dolar AS pada hari ini, Senin (2/11). Ekonom Indef Bhima Yudhistira justru memperkirakan rupiah berpeluang menguat pada kisaran Rp 14.580 per dolar AS-Rp 14.600 per dolar AS. Menurut Bhima, sentimen yang mendukung penguatan rupiah adalah sentimen fasilitas generalized system of preferences (GSP) dari AS tidak berubah. Artinya fasilitas keringanan bea masuk produk Indonesia ke AS tetap diberikan.