Kurs Rupiah Melemah 0,50% Sepekan Akibat Penguatan Data Ekonomi AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah melemah 0,57% ke level Rp 15.143 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (7/7). Dalam sepekan, rupiah melemah 0,50% dari level Rp 15.066 per dolar AS pada Jumat (30/6).

Kurs rupiah Jisdor melemah 0,49% ke Rp 15.136 per dolar AS. Dalam sepekan, kurs rupiah Jisdor melemah 0,91% dari Rp 15.000 per dolar AS.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, pelemahan rupiah terjadi karena penguatan data ekonomi AS, terutama data tenaga kerja AS. Sinyal hawkish dari notulensi rapat Federal Open Market Committee  (FOMC) bulan Juni 2023 juga menjadi faktor pendorong lainnya.


"Di samping itu, sentimen pelemahan data ekonomi China juga ikut mendorong pelemahan nilai tukar rupiah," ucap Josua saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (7/7).

Baca Juga: Ekonom Bank Mandiri Perkirakan Cadangan Devisa Capai Rp 155 Miliar di Akhir 2023

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo menyampaikan, perubahan ketenagakerjaan ADP AS bulan Juni 2023 melonjak sebesar 497.000, jauh di atas ekspektasi yang sebanyak 225.000. Realisasi ini juga menjadi yang tertinggi dalam 16 bulan, menandakan kekuatan di pasar tenaga kerja AS.

Klaim pengangguran awal mingguan AS naik 12.000 menjadi 248.000, sedikit lebih tinggi dari ekspektasi sebanyak 245.000. Klaim berkelanjutan mingguan turun 13.000 ke level terendah empat bulan di 1,72 juta, menunjukkan pasar tenaga kerja yang lebih kuat dari ekspektasi 1,74 juta. 

Defisit perdagangan AS bulan Mei 2023 menyusut menjadi US$ 69,0 miliar dari US$ 74,4 miliar di bulan April, sesuai ekspektasi. Lowongan kerja JOLTS AS  Mei 2023 turun 496.000 menjadi 9,82 juta, menunjukkan pasar tenaga kerja yang lebih lemah dari ekspektasi 9,90 juta.

Indeks layanan ISM Juni AS naik 3,6 ke level tertinggi empat bulan di 53,9, lebih kuat dari ekspektasi 51,2. "CEO Federal Reserve Bank of Dallas Lorie Logan menyatakan, kebijakan moneter yang lebih ketat akan diperlukan untuk mencapai tujuan FOMC, yakni harga yang stabil dan lapangan kerja yang maksimal," kata Sutopo.

Baca Juga: Kompak, Rupiah Jisdor Melemah 0,49% ke Rp 15.136 Per Dolar AS Pada Jumat (7/7)

Menurut Sutopo, laporan non-farm payrolls (NFP) AS pada Jumat (7/7) bisa menjadi katalis bagi pergerakan yang mempengaruhi kinerja rupiah pada pekan depan. Ia memperkirakan, rupiah akan bergerak di rentang Rp 15.000 per dolar AS-Rp 15.250 per dolar AS pada minggu depan.

Josua juga melihat, pelaku pasar akan mencermati beberapa data tenaga kerja AS pada Jumat malam ini dan data inflasi AS yang dirilis pada Rabu pekan depan. NFP AS bulan Juni 2023 diperkirakan bertambah sebanyak 230.000 dari bulan sebelumnya dan tingkat pengangguran diperkirakan berada di 3,6%, dari bulan sebelumnya di 3,7%.

Sementara itu, inflasi AS bulan Juni 2023 diperkirakan menurun ke 3,1%, dari bulan sebelumnya 4,0% dan inflasi inti AS pada bulan Juni 2023 diperkirakan menurun menjadi 5,0% dari bulan sebelumnya 5,3%. Dengan ekspektasi pasar terhadap rilis data ekonomi AS tersebut, rupiah diperkirakan bergerak di kisaran Rp 15.075 per dolar AS-Rp 15.175 per dolar AS pada pekan depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati