KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sempat menguat di sesi awal perdagangan, nilai tukar rupiah akhirnya ditutup melemah pada Selasa (13/2) sore. Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah terdepresiasi 0,09% ke posisi Rp 13.651 per dollar Amerika Serikat (AS). Bank Indonesia (BI) juga mencatat, rupiah melemah 0,28% ke Rp 13.644 per dollar AS. Andri Hardianto, analis PT Asia Tradepoint Futures mengatakan, rupiah sempat menguat di awal perdagangan karena pasar modal di AS, Wall Street sudah rebound dan terlihat stabil. Namun, memasuki perdagangan siang hingga penutupan, pelaku pasar fokus pada data inflasi AS, yang diprediksi tumbuh. Data ini akan dirilis pada Rabu (14/2) malam. Selain itu, Andri menyebut, data inflasi Inggris yang dirilis hari ini menyebabkan pelaku pasar melakukan aksi jual di Wall Street dan beralih ke pasar obligasi.
Kurs rupiah melemah di tengah antisipasi inflasi AS
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sempat menguat di sesi awal perdagangan, nilai tukar rupiah akhirnya ditutup melemah pada Selasa (13/2) sore. Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah terdepresiasi 0,09% ke posisi Rp 13.651 per dollar Amerika Serikat (AS). Bank Indonesia (BI) juga mencatat, rupiah melemah 0,28% ke Rp 13.644 per dollar AS. Andri Hardianto, analis PT Asia Tradepoint Futures mengatakan, rupiah sempat menguat di awal perdagangan karena pasar modal di AS, Wall Street sudah rebound dan terlihat stabil. Namun, memasuki perdagangan siang hingga penutupan, pelaku pasar fokus pada data inflasi AS, yang diprediksi tumbuh. Data ini akan dirilis pada Rabu (14/2) malam. Selain itu, Andri menyebut, data inflasi Inggris yang dirilis hari ini menyebabkan pelaku pasar melakukan aksi jual di Wall Street dan beralih ke pasar obligasi.