Kurs rupiah menanti keputusan The Fed



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang libur Lebaran, kurs rupiah terombang-ambing dan melemah. Padahal di tengah pekan ini, nilai tukar mata uang Garuda sempat menghijau.

Kemarin, rupiah di pasar spot tercatat melemah 0,41% menjadi Rp 13.932 per dollar Amerika Serikat (AS). Sementara, selama sepekan rupiah tercatat melemah 0,26%. Sedangkan, pada kurs tengah Bank Indonesia, rupiah koreksi 0,25% ke Rp 13.902 per dollar AS.

Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menjelaskan, sebenarnya pergerakan rupiah sepekan ini cenderung stabil. Konsolidasi rupiah terjadi karena pelaku pasar sedang menanti dan mengantisipasi rapat The Federal Reserve yang berlangsung pada 12 Juni-13 Juni 2018.


Pelaku pasar juga masih menanti rapat European Central Bank (ECB) yang diadakan pada 14 Juni 2018 mendatang. Investor global berspekulasi bahwa bank sentral Eropa tersebut akan mengikuti langkah The Fed dalam melakukan pengetatan kuantitatif.

Analis Global Kapital Investama Nizar Hilmy menambahkan, pelemahan rupiah juga terjadi karena sebelumnya rupiah sudah naik tajam. "Jadi ada penyesuaian sedikit saat pasar menunggu sentimen dari luar, seperti rapat The Fed," kata dia, Jumat (8/6).

Jika The Fed benar-benar merealisasikan kenaikan suku bunga hanya tiga kali di tahun ini, maka the greenback bisa terkoreksi. "Siap-siap saja dollar AS koreksi terhadap major currency dan ini peluang bagi rupiah untuk melanjutkan penguatan," jelasnya.

Jelang rapat The Fed, Nizar memproyeksikan pergerakan rupiah masih konsolidasi. Sepekan depan, Nizar memproyeksikan, mata uang Garuda bergerak dalam rentang Rp 13.800–Rp 13.950 per dollar AS. Sedangkan David menebak, usai Lebaran, rupiah bisa di kisaran Rp 13.850–Rp 13.950 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie