Kurs rupiah mendekati Rp 14.600 per dolar AS, ini penyebabnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah melemah hingga penutupan perdagangan Senin (12/4). Kurs rupiah spot melemah 0,21% ke level Rp 14.595 per dolar Amerika Serikat (AS) dari Rp 14.565 per dolar AS. Sedangkan untuk kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah sudah berada di level Rp 14.631 per dolar AS, atau melemah 0,35% dari angka Rp 14.580 per dolar AS.

Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail mengatakan bahwa efek global dan saham regional di beberapa negara seperti Jepang, China, dan Hong Kong terkoreksi. “Ini sepertinya ada capital outflow. Beritanya bukan berita domestik, tapi karena global,” kata Ahmad.

Dia menambahkan bahwa data consumer price index (CPI) AS yang akan dirilis akan melampaui prediksi. Hal ini karena producer price index (PPI) AS mengalami kenaikan ke level 4,2% yang merupakan level tinggi.


Ahmad juga mengkhawatirkan inflasi AS yang bisa naik 3% di AS untuk bulan Maret. “Itu yang dikhawatirkan oleh investor, karena kalau inflasinya overshoot maka yield US Treasury akan naik, dan akan mendorong capital outflow dari pasar saham Indonesia,” kata dia.

Baca Juga: Kesaktian dolar AS masih terbukti, rupiah melemah ke Rp 14.595

Akan tetapi, rupiah sudah terkoreksi sangat dalam. Koreksi seperti ini menurut Ahmad akan membuat rupiah mudah untuk rebound. Data penunjang yang dapat membuat rupiah mengalami rebound adalah penjualan ritel di AS dan PDB China.

“Kalau misalkan data penjualan ritel di AS bagus dan data PDB Dhina yang diperkirakan 18% yoy, maka yuan akan menguat, dari yuan yang menguat maka rupiah akan menguat. Jadi minggu ini rupiah berpotensi naik di sekitar Rp 14.550,” pungkas Ahmad.

Baca Juga: IHSG kembali ke bawah level 6.000, ini deretan pemicunya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati