Kurs rupiah menguat, begini dampaknya bagi Astra Otoparts (AUTO)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah cenderung bergerak menguat dalam beberapa waktu terakhir. Pada Senin (15/6) pukul 11.35 WIB, rupiah di pasar spot ada di Rp 14.110 per dolar AS, menguat 0,16% dari akhir pekan lalu yang ada di Rp 14.133 per dolar AS.

Penguatan nilai tukar rupiah ini menjadi sentimen positif untuk sejumlah emiten yang mengimpor bahan baku, salah satunya PT Astra Otoparts Tbk (AUTO).

Wanny Wijaya, Direktur AUTO menuturkan, penguatan nilai tukar rupiah saat ini belum terlalu berdampak signifikan terhadap performa AUTO. "Namun dengan adanya hal tersebut tidak dipungkiri terdapat beberapa perbaikan, misal dalam penjualan after market kami," kata dia kepada Kontan.co.id, Jumat (12/6).


Baca Juga: Astra Otoparts (AUTO) bagi dividen dengan yield 4,72%, catat jadwalnya

Untuk lini bisnis manufaktur, Wanny menjelaskan, penguatan nilai tukar rupiah tidak langsung memberikan berdampak terhadap performa masing-masing anak perusahaan. Sebab, sebelum rupiah menguat AUTO lebih dulu telah memenuhi persediaan material baik dari dalam maupun luar negeri.

Sejauh ini, AUTO memang memperoleh bahan baku dari berbagai sumber, yang mana diperoleh dari dalam negeri dan juga ada yang didapat dari luar negeri. Tapi, dia tak dapat merinci besaran porsi impor bahan baku.

Wanny menambahkan, secara umum komposisi bahan baku yang diperoleh dari dalam negeri masih lebih banyak ketimbang impor. Hal ini sesuai dengan ketentuan tingkat komponen dalam negeri yang dicanangkan pemerintah.

Baca Juga: Di tengah pandemi, Astra Otoparts (AUTO) sediakan fasilitas jemput bola

"Tentunya dengan adanya momentum tersebut kami harus jeli melihat berbagai kemungkinan yang ada sesuai dengan kebutuhan kami. Jika stok bahan baku masih aman, kami dapat alihkan momentum tersebut untuk utilize kebutuhan operasional kami yang lain," papar dia.

Selama tiga bulan di tahun 2020, AUTO hanya membukukan pendapatan Rp 3,84 triliun. Angka tersebut menurun 2,53% dari periode sama tahun lalu sebesar Rp 3,94 triliun. Laba bersih AUTO di kuartal I-2020 juga turun 28% dari periode yang sama pada tahun 2019 sebesar Rp 159,36 miliar, menjadi Rp 114,73 miliar selama kuartal I-2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati