KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Selasa (9/1) pagi. Pada perdagangan yang berakhir tadi malam, nilai tukar dolar AS tertekan seiring dengan penurunan imbal hasil US Treasury. Selasa (9/1) pukul 9.24 WIB, kurs rupiah spot berada di Rp 15.513 per dolar AS. Kurs rupiah spot menguat 0,08% dari penutupan perdagangan kemarin di Rp 15.526 per dolar AS. Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memproyeksikan rupiah akan bergerak pada rentang Rp 15.475 per dolar AS-Rp 15.575 per dolar AS pada hari ini.
"Perdagangan
sideways rupiah cenderung disebabkan oleh investor yang menunggu inflasi AS yang akan rilis Kamis mendatang," kata Josua kepada Kontan.co.id, Senin (8/1).
Baca Juga: Simak Panduan Penukaran Valas dan Kurs Dollar-Rupiah di BCA pada Selasa (9/1) Research and Development PT Handal Semesta Berjangka Alwy Assegaf memperkirakan tekanan terhadap rupiah masih tetap ada. Pasar masih cenderung wait and see atas data inflasi AS yang diperkirakan secara tahunan naik ke 3,2% dari 3,1%. "Ini tentunya akan membuat kekhawatiran di pasar bahwa suku bunga AS masih tetap tinggi," katanya. Selain itu FOMC Meeting sebelumnya juga kebijakan
restricted masih akan diperlukan sementara waktu. Jadi, jika ada data yang mengindikasikan inflasi AS masih kuat, maka ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed berkurang dan membuat dolar serta yield AS naik. Dari dalam negeri, hari ini akan ada data
consumer confident. Alwy memperkirakan angkanya naik ke 124 dari sebelumnya di 123,6. Data tersebut dapat menjadi sentimen positif untuk rupiah. Alwy memperkirakan rupiah masih akan melemah terbatas dengan kisaran Rp 15.470 per dolar AS-Rp 15.580 per dolar AS pada hari ini.
Baca Juga: Cadangan Devisa Akhir 2023 Cetak Rekor Tertinggi, Bagaimana Proyeksi di Tahun 2024? Penguatan rupiah hari ini sejalan dengan mayoritas mata uang Asia. Won Korea memimpin penguatan sebesar 0,45%. Penguatan won disusul berturut-turut oleh yen Jepang, baht Thailand, ringgit Malaysia, rupiah, dolar Singapura, dan dolar Taiwan. Sementara yuan China, dolar Hong Kong, dan peso Filipina melemah tipis terhadap
the greenback. Pelemahan tiga mata uang ini hanya di bawah 0,1%. Sementara indeks dolar melemah lagi ke 102,13 pada pagi ini. Indeks yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia ini melemah dalam empat hari perdagangan berturut-turut. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati