Kurs rupiah pada Kamis (7/10) terangkat kesepakatan utang AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Kamis (7/10). Merujuk Bloomberg, rupiah menguat sebanyak 0,25% ke level Rp 14.217 per dolar AS dari level Rp 14.253 di hari sebelumnya.

Sedangkan nilai tukar rupiah Jisdor menguat 0,05% ke level Rp 14.238 per dolar AS. Kemarin, kurs rupiah Jisdor berada di Rp 14.245 per dolar AS.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi, menilai, indeks dolar melemah di perdagangan Kamis karena ada berita bahwa Senat AS Mitch McConnell telah menawarkan untuk mengizinkan perpanjangan plafon utang federal hingga Desember.


Baca Juga: Cadangan devisa September cetak rekor lagi, ini pendorongnya menurut BI

Hal ini akan mencegah default pemerintah AS. Langkah ini juga telah menghilangkan daya tarik dolar AS di hari Kamis. “Hal ini karena mata uang AS sering dilihat sebagai tempat yang aman di saat stres,” kata Ibrahim dalam rilis rupiah harian.

Selain itu, saat ini ada kekhawatiran lonjakan harga energi yang akan memicu inflasi. Sehingga menurutnya ini akan mendorong The Fed untuk menarik kebijakan moneter yang akomodatif lebih cepat dari yang diharapkan.

“The Fed secara luas diperkirakan akan mulai mengurangi program pembelian obligasi pada bulan November, dengan pertanyaan seberapa jauh harga energi yang tinggi bertindak sebagai rem pada pertumbuhan ekonomi,” ujar dia.

Baca Juga: Rupiah Jisdor menguat tipis ke Rp 14.238 per dolar AS pada Kamis (7/10)

Untuk sentimen dari dalam negeri, dia melihat BI mencatat posisi cadangan devisa (cadev) September 2021 di angka US$ 146,9 miliar. Angka ini tumbuh tipis 1,45% dibandingkan periode sebelumnya, yakni US$ 144,8 miliar.

Angka cadev Indonesia berada di atas standard kecukupan internasional sekitar 3 bulan, dan cadangan devisa tersebut mampu untuk mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga stabilitas ekonomi makro, dan sistem keuangan.

“Adapun, peningkatan posisi cadangan devisa pada September 2021 dipengaruhi, antara lain oleh penerimaan pajak dan jasa, serta penarikan utang luar negeri pemerintah,” kata Ibrahim.

Ibrahim memperkirakan kurs rupiah akan bergerak menguat di level Rp 14.190 per dolar AS–Rp 14.230 per dolar AS pada Jumat (8/10).

Baca Juga: IHSG melemah tipis 0,01% pada Kamis (7/10), net buy asing lebih dari Rp 2 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati