JAKARTA. Sepertinya libur akhir tahun kali ini kurang nyaman. Bayang-bayang pelemahan nilai tukar rupiah sepertinya di depan mata. Penyebab pertama adalah penurunan cadangan devisa sekitar US$ 500 juta, dari bulan Oktober sebesar US$ 100,71 miliar menjadi US$ 100,24 miliar di November. Penurunan cadangan devisa lima bulan beruntun ini pula yang langsung menggerus performa rupiah. Kemarin di pasar spot rupiah, melemah 0,20% ke Rp 13.861 per dollar Amerika Serikat (AS). Sejak akhir 2014, rupiah menukik 12,34%. Trian Fathria, Research and Analyst Divisi Tresuri Bank BNI mengatakan, penurunan cadangan devisa mengikis kekuatan rupiah, meski tak signifikan. Menurutnya, cadangan devisa di atas US$ 100 miliar masih aman.
Kurs rupiah rawan kembali ke Rp 14.000
JAKARTA. Sepertinya libur akhir tahun kali ini kurang nyaman. Bayang-bayang pelemahan nilai tukar rupiah sepertinya di depan mata. Penyebab pertama adalah penurunan cadangan devisa sekitar US$ 500 juta, dari bulan Oktober sebesar US$ 100,71 miliar menjadi US$ 100,24 miliar di November. Penurunan cadangan devisa lima bulan beruntun ini pula yang langsung menggerus performa rupiah. Kemarin di pasar spot rupiah, melemah 0,20% ke Rp 13.861 per dollar Amerika Serikat (AS). Sejak akhir 2014, rupiah menukik 12,34%. Trian Fathria, Research and Analyst Divisi Tresuri Bank BNI mengatakan, penurunan cadangan devisa mengikis kekuatan rupiah, meski tak signifikan. Menurutnya, cadangan devisa di atas US$ 100 miliar masih aman.